AS Tutup Dubes China di Houston, Media China: Provokasi Politik
Berita Baru, Internasional – Pada hari Kamis (23/7), media pemerintah China mengatakan dalam tajuk rencana bahwa langkah pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menutup konsulat China di Houston adalah upaya untuk menyalahkan Beijing atas kegagalan Amerika menjelang pemilihan presiden November mendatang.
Pada hari sebelumnya, Rabu (22/7), AS mengatakan pihaknya telah memberi waktu 72 jam untuk China 72 agar menutup Dubesnya di AS dalam rangka ‘untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika dan informasi pribadi Amerika.’
Langkah AS itu muncul di tengah ketegangan meningkat antara dua negara dengan ekonomi terbesar di berbagai lini, mulai dari pandemi virus korona, perang dagang, hingga peningkatan aktivitas militer di Laut China Selatan.
Selain itu, awal pekan ini, dalam kunjungan Sekretaris Negara AS Mike Pompeo ke Inggris juga memanaskan situasi dengan menyatakan keinginan AS untuk membuat koalisi anti-China.
Penutupan Dubes dan konsulat China di Houston merupakan langkah ‘provokasi politik’ dan China meminta untuk ‘segera mencabut’ keputusan itu, menurut Reuters.
Jubir Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mencuit di Twitter jika AS tidak segera mencabut keputusan itu, maka China ‘pasti akan bereaksi dengan tindakan tegas.
Mengutip Reuters, kantor berita berbahasa Inggris resmi China Daily menggambarkan langkah itu sebagai ‘langkah baru dalam upaya pemerintah AS untuk melukis China sebagai aktor jahat di panggung dunia, dan dengan demikian menjadikannya sebagai pelanggaran hukum bagi komunitas internasional.’
“Langkah itu menunjukkan bahwa tertinggal di belakang lawan pemilihan presidennya dalam jajak pendapat … pemimpin AS berusaha keras untuk menggambarkan China sebagai agen kejahatan,” imbuh laporan itu.
Sementara itu, The Global Times, sebuah tabloid berbahasa Inggris yang dijalankan oleh surat kabar People’s Daily People Party, juga menuduh Presiden sedang Trump bermain politik.
“Pemilihan presiden November membuat Washington gila,” tulis laporan dalam The Global Times.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis pagi, Dubes China di Washington menuduh Amerika Serikat “memalsukan yang tidak berdasar” tentang tindakan misi diplomatik China dan mendesaknya untuk “segera mencabut keputusan keliru ini.”
“Sudah waktunya menginjak rem dan kembali ke arah yang benar!” cuit Dubes China di akun Twitternya dalam kesempatan yang berbeda.
Menurut pengajuan pengadilan AS, Biro Investigasi Federal juga menuduh bahwa seorang peneliti China yang dituduh melakukan penipuan visa dan menyembunyikan ikatan dengan militer sekarang bersembunyi di konsulat China di San Francisco. Peneliti China lainnya di universitas AS juga telah ditangkap karena penipuan visa, menurut pengajuan.