Kim Jong Un: Pasukan Korea Utara Siap Memobilisasi Kekuatan Absolutnya
Berita Baru, Pyongyang – Pemimpin tertinggi Korea Utara (DPRK), Kim Jong Un mengatakan bahwa pasukan Korea Utara siap memobilisasi kekuatan absolutnya dan benar-benar siap menanggapi krisis apapun, termasuk perang nuklir.
Hal itu diungkapkan oleh Kim Jong Un saat berpidato di Pyongyang pada Rabu (27/7) untuk memperingati berakhirnya Perang Korea atau yang dikenal sebagai Hari Kemenangan (V-Day), menambahkan bahwa ancaman yang ditimbulkan oleh Amerika Serikat (AS) mengharuskan Negeri Pertapa itu untuk membangun pertahanannya.
“Angkatan bersenjata kami benar-benar siap untuk menanggapi krisis apa pun, dan pencegahan perang nuklir negara kami juga sepenuhnya siap untuk memobilisasi kekuatan absolutnya dengan setia, akurat, dan segera ke misinya,” kata Kim Jong Un dikutip dari KCNA, media resmi pemerintah Korea Utara, sebagaimana dilansir dari Reuters.
Pada tahun ini, Korea Utara juga tercatat puluhan kali melakukan tes rudal, termasuk rudal hipersonik dan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dilarang oleh PBB.
Kim Jong Un juga mengatakan AS bersama dengan Korea Selatan melanjutkan “tindakan permusuhan ilegal yang berbahaya”.
Korea Utara dan AS diketahui telah lama ‘saling bermusuhan’ dengan Korea Utara menuduh AS melakukan standar ganda atas kegiatan militer dan mengejar “kebijakan bermusuhan” terhadap Korea Utara.
Meski demikian, di era Donald Trump, Kim Jong Un dan Donald Trump sempat melakukan pembicaraan denuklirisasi pada tahun 2019, namun gagal.
“Tindakan standar ganda Amerika Serikat, yang menyesatkan semua tindakan rutin angkatan bersenjata kita sebagai ‘provokasi’ dan ‘ancaman’ sambil mengadakan latihan militer bersama skala besar yang secara serius mengancam keamanan kita, secara harfiah adalah perampokan,” kata Kim Jong Un.
“Itu mendorong hubungan bilateral ke titik di mana sulit untuk kembali, menjadi keadaan konflik,” imbuh Kim Jong Un.
Kim Jong Un juga mengutuk pemerintahan baru Korea Selatan di bawah Presiden Yoon Suk-yeol, dengan mengatakan setiap upaya untuk melumpuhkan negaranya terlebih dahulu akan mendapat tanggapan keras dan “pemusnahan”.
“Saya sekali lagi menjelaskan bahwa Korea Utara sepenuhnya siap untuk setiap konfrontasi militer dengan Amerika Serikat,” tegas Kim Jong Un.
Pidato itu muncul setelah para pejabat di Korea Selatan dan AS mengatakan Korea Utara telah menyelesaikan persiapan untuk melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.
Korea Utara kemungkinan akan menghadapi sanksi yang lebih kuat, termasuk langkah-langkah yang bertujuan untuk membatasi kemampuan serangan sibernya jika melanjutkan uji coba, kata menteri luar negeri Korea Selatan pada hari Rabu (27/7).