Semakin Mesra, Xi Jinping dan Vladimir Putin Bertemu di Uzbekistan
Berita Baru, Tashkent – Dua pemimpin kuat dunia, Xi Jinping dan Vladimir Putin dijadwalkan bertemu di kota Jalur Sutra (Silk Road), Uzbekistan, pada hari Kamis (15/9) sore.
China dianggap mejadi salah satu negara adidaya menyaingi Amerika Serikat (AS), sementara Rusia kini menjadi raksasa sumber daya alam dunia. Keduanya sama-sama mempunyai ‘gesekan’ dengan AS di beberapa lini.
Terakhir kali Xi dan Putin bertemu langsung, hanya beberapa minggu sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Pada pertemuan itu, mereka mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas” dan menandatangani janji untuk berkolaborasi lebih banyak melawan Barat.
Xi Jinping, sebagai pemimpin tertinggi China, tercatat melakukan perjalanan luar negeri pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 di Asia Tengah pada Rabu (14/9).
Sementara Putin, merupakan kunjungan internasional keduanya sejak menginvasi Ukraina, yang pertama ke Iran.
“Para presiden akan membahas agenda bilateral dan topik utama regional dan internasional,” kata ajudan kebijakan luar negeri Putin Yuri Ushakov kepada wartawan di Moskow, Selasa (13/9), dikutip dari Reuters.
Ushakov mengatakan para pemimpin akan membahas Ukraina dan Taiwan pada pertemuan yang katanya akan memiliki “signifikansi khusus” mengingat situasi geopolitik.
Kemitraan Xi-Putin yang semakin mendalam dianggap sebagai salah satu perkembangan paling signifikan dalam geopolitik setelah kebangkitan spektakuler China selama 40 tahun terakhir.
Rusia, di pihak lain, menjadi mitra strategis bagi kebangkitan China.
Xi, putra revolusioner Komunis yang telah memuji permata sastra Rusia di depan umum, dan Putin, yang dibesarkan di Leningrad (sekarang St Petersburg) dan tumbuh dewasa di KGB era Soviet, mengatakan hubungan mereka tidak pernah sebaik ini.
Meskipun Rusia dan China di masa lalu telah menjadi saingan dan telah berperang, Putin dan Xi berbagi pandangan tentang dunia yang melihat Barat sebagai dekaden dan menurun seperti halnya China menantang supremasi Amerika Serikat.
Kunjungan itu “menunjukkan bahwa China bersedia untuk tidak hanya melanjutkan ‘bisnis seperti biasa’ dengan Rusia tetapi bahkan menunjukkan dukungan eksplisit dan mempercepat pembentukan keselarasan China-Rusia yang lebih kuat,” kata Alexander Korolev, dosen senior politik dan hubungan internasional di Universitas New South Wales di Sydney, dikutip dari Reuters.
Meski Xi telah bertemu Putin secara langsung sebanyak 38 kali sejak menjadi presiden China pada 2013, ia belum pernah bertemu langsung dengan Joe Biden sejak Joe Biden menjadi Presiden AS pada 2021.