Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Putin: Beberapa Negara Secara Agresif Berusaha Menulis Ulang Sejarah dan Melemahkan Rusia

Putin: Beberapa Negara Secara Agresif Berusaha Menulis Ulang Sejarah dan Melemahkan Rusia



Berita Baru, Internasional – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan bahwa beberapa negara secara agresif berusaha menulis ulang sejarah dan melemahkan Moskow.

Pada Selasa (14/11), Putin mengatakan bahwa meskipun ada upaya  untuk merusak kedaulatan Rusia, negara itu berhasil menghalau upaya tersebut. Dia mencatat bahwa upaya semacam itu selalu dimulai dengan pemasangan mitos sejarah alih-alih kenyataan, menunjukkan kasus Ukraina.

“Upaya sejumlah negara untuk menulis ulang, membentuk kembali sejarah dunia menjadi semakin agresif. Dan, pada umumnya, mereka memiliki tujuan yang jelas dalam kaitannya dengan masyarakat kita: untuk memecah belah, mengacaukan, dan melemahkan Rusia, yang pada akhirnya merusak kedaulatannya, untuk melonggarkannya,” kata Putin pada pertemuan komite pendidikan patriotik Rusia Pobeda.

“Skenario seperti itu, seperti yang kita lihat, telah diuji di beberapa negara, termasuk Ukraina, dan di sejumlah negara lain. Ada upaya untuk melakukan hal yang sama dengan negara kami, dengan Rusia. Tapi, seperti yang sudah saya katakan, kami menempatkan penghalang bagi mereka, tegas dan tepat waktu, untuk membela kepentingan kita,” tambahnya.

Seperti dilansir dari Sputnik News, Putin menekankan bahwa upaya untuk memalsukan sejarah adalah bagian dari kampanye kotor Barat melawan Rusia, yang bertujuan untuk menciptakan dalih untuk agresi anti-Rusia. Dia membuat perbandingan antara politisi Ukraina modern dan kolaborator Nazi selama Perang Dunia II, yang mencoba menyembunyikan pengkhianatan dan kejahatan mereka terhadap rakyat mereka sendiri.

Presiden menekankan bahwa nilai-nilai Rusia tetap kokoh: kesinambungan generasi, penghormatan terhadap tradisi dan pedoman moral yang tegas.

Moskow telah berulang kali mencatat bahwa negara-negara barat mengejar kebijakan anti-Rusia, menuntut negara itu bertindak melawan kepentingan nasionalnya sendiri. Pada saat yang sama, mereka menutup mata terhadap banyak tanda-tanda ideologi neo-Nazi di Ukraina, memungkinkan Kiev untuk secara bebas dan terbuka memuji kolaborator Nazi dan pembunuh massal sebagai pahlawan, dan mendiskriminasi penduduk berbahasa Rusia.