Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (16/1). Foto: DW.
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (16/1). Foto: DW.

Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht Mengundurkan Diri, Gara-Gara Kembang Api Tahun Baru?



Berita Baru, Berlin – Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (16/1).

Politikus berhaluan kiri-tengah dari Partai Sosial Demokrat (SPD) itu berada di bawah tekanan kuat atas video yang dia unggah di Instagram pada momen Tahun Baru dari jalanan Berlin.

Di video itu, dirinya berusaha merekapitulasi pengalamannya tentang perang di Ukraina, tetapi hampir tenggelam oleh suara kembang api di sekitarnya.

Nitizen menilai bahwa Lambrecht mempunyai tuli nada dan menyerukan pengunduran dirinya.

Anggota oposisi Persatuan Demokrasi Kristen (CDU) juga mengecam pesan yang disampaikan di tengah kembang api tersebut, mendesaknya untuk mengundurkan diri.

“Fokus media selama berbulan-bulan pada pribadi saya hampir tidak memungkinkan adanya pelaporan serta diskusi objektif tentang prajurit dan wanita, Bundeswehr, dan keputusan kebijakan keamanan untuk kepentingan warga Jerman,” tulis Lambrecht dalam sebuah pernyataan pada Senin, dikutip dari laman DW.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menilai bahwa Lambrecht adalah politikus “kelas satu.

Senin kemarin, Scholz mengatakan bahwa dirinya memiliki “gagasan jelas” tentang rencana menggantikan Lambrecht, dan langkah itu akan ia lakukan dengan cepat. Namun ia mengatakan masih terlalu dini untuk membahasnya pada Senin.

Scholz memuji Lambrecht atas karyanya, yang dinilai mencoba mengantarkan reformasi di salah satu kementerian Jerman yang dikenal paling sulit dijalankan.

“Beliau bekerja dengan keterlibatan yang sangat besar untuk menjauh dari jalur yang telah dilalui selama beberapa dekade, sehingga kami dapat memulai kembali urusan pertahanan nasional dan juga isu Ukraina,” kata Scholz.