Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ethiopia kembali luncurkan serangan udara ke Tigray keempat kalinya dalam seminggu dalam usaha untuk menghentikan pembemrontak. Foto: Al Jazeera.
Ethiopia kembali luncurkan serangan udara ke Tigray keempat kalinya dalam seminggu dalam usaha untuk menghentikan pembemrontak. Foto: Al Jazeera.

4 Kali dalam Seminggu, Ethiopia Kembali Luncurkan Serangan Udara ke Tigray



Berita Baru, Addis AbabaEthiopia kembali luncurkan serangan udara ke Tigray, dan tercatat serangan itu adalah serangan keempat dalam usaha untuk menghentikan pembemrontak.

Serangan keempat itu ditunjukkan pada ‘fasilitas yang melayani TPLF untuk pelatihan militer’, kata juru bicara pemerintah Legesse Tulu kepada kantor berita AFP pada hari Kamis (21/10).

Namun, tidak jelas apakah serangan udara itu berhasil mengenai target.

Sementara itu, juru bicara TPLF atau Front Pembebasan Rakyat Tigray, Getachew Reda mengatakan kepada AFP bahwa unit pertahanan udara kelompok itu berhasil “menggagalkan misinya”.

“Saya bisa melihatnya mencoba untuk ketiga kalinya dan kita akan melihat apa yang akan terjadi,” kata Reda.

Perang pecah pada November 2020 antara pasukan federal dan TPLF, yang memerintah Ethiopia selama tiga dekade tetapi sekarang hanya menguasai wilayah utara.

Ribuan orang tewas dan lebih dari dua juta orang terpaksa mengungsi.

Tigray sendiri telah mengalami sedikit pertempuran sejak akhir Juni, ketika pemberontak menguasai sebagian besar wilayah paling utara Ethiopia dan sebagian besar militer mundur.

Serangan keempat minggu ini terjadi pertama kali pada pada hari Senin (18/10), di mana angkatan udara Ethiopia melancarkan dua serangan udara di ibu kota Tigray, Mekelle, yang menurut PBB menewaskan tiga anak dan melukai beberapa orang lainnya.

Lalu pada hari Rabu (20/10), Ethiopia mengatakan telah membom gudang senjata TPLF di Mekelle dan di kota Agbe, yang terletak sekitar 80 km (50 mil) ke barat. TPLF membantah bahwa mereka adalah sasaran militer.

Seorang pejabat rumah sakit mengatakan kepada AFP bahwa serangan hari Rabu (20/10) di Mekelle melukai sedikitnya delapan orang, termasuk seorang wanita hamil.

Tidak ada kabar segera tentang korban dari serangan hari Kamis (21/10).

Komunitas internasional telah menyuarakan kekhawatiran tentang serangan terbaru, yang menurut TPLF menunjukkan pengabaian terhadap kehidupan sipil.