KKB Papua Siap Layani Pasukan Setan TNI
Berita Baru, Papua – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB – OPM) merilis sebuah video yang memperlihatkan dua orang sedang mengancam pasukan Setan (prajurit TNI dari Yonif 315/Garuda Kodam III Siliwangi) tidak akan bisa keluar dari hutan Nduga, Papua.
Dalam video, KKB Papua itu mengaku tidak takut sama sekali dan mereka memastikan akan melayani berapapun jumlah pasukan TNI-Polri yang diterjunkan pemerintah Indonesia.
“Anda sudah kirim berapa personel, itu tidak akan (bisa) keluar,” katanya.
Video yang beredar di media sosial akun Instagram @fakta.indo terlihat anggota KKB Papua itu berada di dalam hutan, satu di antaranya tampak memegang senjata laras panjang.
“Kami tidak akan mundur satu langkah pun, kau mau kirim berapa personel pun tetap kita layani,” ungkapnya, mengancam pasukan Setan.
Lebih lanjut, anggota TPNPB-OPM itu juga mengancam pasukan TNI-Polri yang telah diterjunkan di hutan Nduga, Papua tidak akan bisa keluar. Dia memastikan personel TNI-Polri tersebut tidak akan lolos dari pemantauan mereka.
Seperti diberitakan sebelumnya, melalui Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD pemeritah mengumumkan TPNPB-OPM dan kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua sebagai organisasi teroris.
Mahfud mengklaim keputusan diambil berdasar pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Terorisme.
“Nah, berdasar definisi yang dicantumkan dalam UU Nomor 5 Tahun 2018 maka apa yang dilakukan oleh KKB dan segala nama organisasinya dan orang-orang yang berafiliasi dengannya adalah tindakan teroris,” kata Mahfud, Kamis (29/4).
Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan pasukan Yonif 315/Garuda atau biasa disebut dengan pasukan Setan mulai diberangkatkan ke Papua untuk memberantas TPNPB-OPM dan KKB yang telah dinyatakan sebagai organisasi teroris. Pasukan Setan juga ditugaskan menjaga keamanan masyarakat dari serangan KKB.
“Pertahankan dan tingkatkan reputasi yang telah dimiliki, maka tidak ada alasan untuk gagal dalam operasi,” kata Mayjen TNI Nugroho, dikutip dari timesindonesia.co.id, Jumat (30/4). (MKR)