Luhut Sebut Masih Banyak Industri Kebun Sawit Tak Bayar Pajak
Berita Baru, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengukapkan bahwa masih terdapat industri yang menguasai separuh dari total kebun sawit di Indonesia tidak membayar pajak.
“Palm oil ini, pengalaman kita sekarang, kita ternyata menemukan yang bayar pajak di palm oil baru 7,5 juta hektare, mudah-mudahan 7,5 juta hektare itu benar,” kata Luhut, saat saat meresmikan perusahaan daur ulang sampah plastik yang ada di Batam, Kamis (9/3) lalu.
Menurut Luhut, semula diketahui total luas kebun sawit Indonesia sebesar 14,7 juta hektare. Namun setelah dilakukan audit, luas total sawit Indonesia mencapai 20,4 juta hektare.
“Dari yang katanya 14,7 juta hektare, dan setelah kita audit ternyata 20,4 juta hektare,” ujarnya.
Luhut melihat, Indonesia yang kaya akan sumber daya alam masih belum mampu dikelola dengan baik. Ia mengklaim, di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo inilah, pemerintah mulai melakukannya.
“Anda bisa bayangkan negeri kita sangat kaya, tetapi tidak pernah kita manage secara baik. Sekarang melalui perintah presiden, kita lakukan itu semua,” tehas Luhut.
Luhut pun merujuk pada data luasan sawit Indonesia yang dikeluarkan beberapa instansi pemerintah maupun swasta berbeda-beda pada beberapa tahun belakangan ini, mulai dari 15 juta hektar dan 16 juta hektar.
Oleh sebab itu, sejak akhir Oktober 2022 Luhut mengaku memerintahkan untuk dilakukan audit perkebunan sawit usai kisruh harga minyak goreng sawit berbahan sawit yang melonjak.