Kotak Hitam Eros | Cerpen: Udiarti
Sepanjang hidupnya tak pernah sekalipun ia tidak hadir. Sepanjang hidupnya—paling tidak setelah usianya 10 tahun dan kini menginjak 30 tahun, namanya tidak pernah absen. Sepanjang hidupnya bahkan ia sudah berencana untuk tidak pernah absen sampai mati. Sebuah pengabdian tertinggi Eros berikan untuk pekerjaan tercintanya. Dari pagi pukul 10 hingga malam hari pukul 8, Eros betah berlama-lama bekerja.
Pekerjaan ini bukan jenis pekerjaan yang sulit, tapi juga tidak bisa dikatakan mudah. Eros mengerjakan bagiannya dengan senang hati bahkan selalu bahagia. Ia bekerja pada sebuah Kotak Hitam besar yang berfungsi sebagai penghancur Kenangan dan Ingatan. Eros akan datang pukul setengah delapan pagi untuk bersiap memakai seragamnya dan masuk ke dalam Kotak Hitam tersebut.
Di dalam Kotak Hitam ada sebuah mesin berbentuk tabung sebesar dan setinggi tubuh Eros. Ada satu kursi dan satu meja untuk Eros mencatat dan meletakkan keperluannya. Mesin tabung tersebut ada di sudut kotak, pada sudut yang lain ada keranjang besar yang berfungsi sebagai penampung Kenangan dan Ingatan. Salah satu dinding Kotak Hitam memiliki lubang yang elastis agar bisa dimasuki Kenangan dan Ingatan yang hendak dihancurkan.
Penduduk 210-25 selalu menghancurkan Kenangan dan Ingatan yang tidak mereka kehendaki. Eros menjadi peran penting dalam usaha Penduduk 210-25 untuk melanjutkan hidup tanpa teringat pada Kenangan dan Ingatan yang buruk atau menyedihkan. Hanya dengan datang ke Kotak Hitam, memasukkan sesuatu yang berhubungan dengan Kenangan dan Ingatan, dan hap! Dalam sekejap mereka bisa melanjutkan hidup dengan tenang dan bahagia.
Lalu bagaimana Kenangan dan Ingatan itu ketika sudah sampai di penampungan tempat Eros bekerja? Penduduk akan datang dengan membawa cermin, buku, baju, penggorengan, atau benda-benda lain yang menyimpan Kenangan dan Ingatan mereka. Eros akan menunggu sampai benda-benda itu terkumpul, sembari mencatat benda apa saja yang masuk hari itu. Pada waktu yang tepat, Eros akan mengambil beberapa benda dan memasukkannya dalam mesin tabung untuk proses peleburan. Setelah lebur, benda-benda itu menjadi tepung. Tepung hasil dari penghancuran Kenangan dan Ingatan akan dijadikan pupuk untuk menanam bunga-bunga di taman Kota. Maka, Kenangan dan Ingatan buruk akan tumbuh kembali menjadi bunga yang harum dan indah.
***
Sudah sejak lama 210-25 meninggalkan mesin-mesin dan menggantinya dengan tenaga manusia. Eros menjadi salah satu tenaganya, mesin-mesin yang tersisa tetap butuh bantuan tangan manusia untuk bisa berfungsi. Salah satunya mesin Tabung Pelebur, tidak semua tangan manusia mampu dan kuat mengoperasikan mesin tersebut. Harus dengan tangan lembut sekaligus kuat, Eros adalah satu-satunya Penduduk 210-25 yang dapat melakukannya.
Penampilan Eros biasa saja, untuk laki-laki berusia 30 tahun ia cukup ramping dan tidak terlalu tinggi. Otot-otot tangannya terlihat menonjol pada kulitnya. Tak ada yang terlihat spesial dari penampilan Eros. Hanya senyum pada bibirnya yang membuatnya terlihat bahwa Eros sangat menikmati kehidupannya di 210-25.
Berbeda dengan beberapa Penduduk 210-25 lainnya yang tidak menyukai kehidupannya. Beberapa membenci kehidupan di 210-25 karena urusan-urusan dalam hidupnya terlalu banyak diikutcampuri negara, ada juga yang membenci karena merasa tak memiliki kehidupan yang menarik, Eros hadir sebagai Penduduk yang riang gembira.
Pukul 8 malam Eros akan mulai berkemas untuk pulang. Sebelum pulang Eros betul-betul memastikan semua barang telah lebur dengan sempurna. Lalu ia akan membungkusnya dalam kantong-kantong kain, meletakkannya pada keranjang besar dan siap diambil oleh Petugas Pertanian untuk selanjutnya diolah menjadi pupuk bunga. Eros harus memastikan kantong-kantong tepung barang sudah diambil petugas, maka ia menunggu Petugas Pertanian datang.
“Banyak sekali hari ini.” Seorang Petugas Pertanian menyapa Eros setelah keluar dari mobil boxnya.
“Orang-orang makin banyak membuang Kenangan dan Ingatan di hari Sabtu.”
“Kau tahu kenapa bisa begitu? Memang setelah kulihat-lihat, tepung-tepung ini jauh lebih berat di hari Sabtu katimbang hari-hari yang lain.”
“Entahlah, mungkin hari Sabtu hari yang asik untuk membuang Kenangan dan Ingatan.”
Sehari biasanya Eros akan mengumpulkan 100 kg tepung barang, tapi di hari Sabtu jumlah itu meningkat dua kali lipat. Kantong tepung telah masuk ke dalam mobil box. Dua Petugas Pertanian siap membawa kantong tepung ke tempat pengolahan pupuk bunga. Eros bersiap pulang ke rumah.
***
Eros tinggal dengan kelinci putihnya yang manis. Kelinci itu akan berhamburan bahagia ketika mengetahui kedatangan Eros di rumah. Saking bahagianya, tidak jarang kelincinya menubruk kaki kursi atau terpeleset mainannya sendiri, lalu jatuh. Maka Eros akan dengan sigap mendekat pada kelincinya dan mengelus-elus bagian tubuh kelinci yang terlihat menubruk sesuatu.
Di 210-25 ada peraturan ketat soal menghilangkan Kenangan dan Ingatan. Semua barang boleh dileburkan, tapi makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan tidak termasuk ke dalam bagian barang Kenangan dan Ingatan. Eros sangat bersyukur atas peraturan itu, ia tak bisa bayangkan jika sewaktu-waktu ia harus meleburkan tubuh kelinci atau hewan lain untuk menghilangkan Kenangan dan Ingatan Penduduk 210-25.
Kadang Eros tidak habis pikir pada orang-orang yang ingin menghilangkan Kenangan dan Ingatan. Eros juga meragukan tentang tingkat efisien pekerjaan yang ia lakukan. Bukan, Eros bukan tidak senang pada pekerjaannya, tapi ia sedikit ragu apakah meleburkan barang Kenangan dan Ingatan bisa berfungsi betul? Sebelum tidur, sembari melihat telinga kelinci putihnya bergerak-gerak, Eros sempat memikirkan apakah Kenangan dan Ingatan itu betul-betul hilang ketika benda-benda ia masukkan dalam mesin Tabung Pelebur.
“Bagaimana cara Kenangan dan Ingatan bisa menghilang?”
“Apakah kepala manusia bisa begitu saja lupa ketika suatu benda dileburkan?”
“Apakah aku akan melakukan hal yang sama jika ingin melupakan Kenangan dan Ingatan?”
Pertanyaan-pertanyaan melayang di kepala Eros. Sebuah pekerjaan yang bertahun-tahun ia kerjakan dengan senang hati, kini menyita logika berpikirnya. Hingga terlelap dan kelinci putihnya tertidur di samping Eros, pertanyaan-pertanyaan itu mengendap di mimpinya.
***
Pak Tua itu berjalan pelan-pelan, membawa satu kotak berwarna hitam seukuran bekal makanan. Sudah pukul 12 siang, ia tak mungkin terlambat. Pintu Kotak Hitam Pelebur Kenangan dan Ingatan masih akan buka sampai pukul 8 malam. Seharusnya tidak apa-apa jika dia datang pukul satu siang atau tiga sore. Tapi pukul 12 siang adalah waktu yang tepat baginya. Pukul 12 siang, benda-benda belum terlalu banyak menumpuk di penampungan. Pukul 12 siang adalah waktu peralihan yang pas bagi laki-laki tua itu.
“Aku akan meletakkan kotak ini tepat waktu.” Bisiknya pada dirinya sendiri.
Pak Tua itu betul-betul tepat waktu. Pukul 12 siang benda yang akan ia leburkan berhasil berada di tempat penampungan.
“Semoga aku bisa tidur dengan tenang setelah ini.” Kemudia Pak Tua itu pergi.
***
Pukul 3 sore keranjang penampungan benda sudah penuh. Saatnya Eros memindah benda-benda dan meleburkannya. Ia sudah mendata satu persatu benda-benda itu, lalu satu-persatu pula ia masukan benda-benda ke dalam Tabung Pelebur. Satu-persatu Eros masukan, satu-persatu seperti perasaan puas menjalar pada seluruh bagian tubuhnya. Kepuasan yang membuatnya senang dan bertahan menjadi Penghancur Kenangan dan Ingatan.
“Aku selalu ingat bagaimana rasanya menghancurkan. Nikmat sekali.” Kata Eros.
Mata Eros datar memandang benda-benda pelan-pelan menjadi tepung. Tatapan datarnya mulai memiliki gambaran emosi yang tidak biasa ketika ia memegang suatu benda. Sebuah kotak hitam seukuran bekal makanan, kotak yang terlihat terbuat dari kayu. Tiba-tiba sesuatu memanggilnya di kepala. Ia melesat pada suatu ruang dan waktu yang seperti pernah ia lewati sebelumnya.
Kotak hitam ini seperti Eros kenal. Kotak hitam yang membuat pandangannya merasa takjub karena kotak hitam itu berkilau lembut. “Siapa yang tega meleburkan kotak secantik ini?” gumam Eros. Lantas ia sisihkan kotak hitam itu. Benda-benda lain sudah masuk ke dalam tabung pelebur. Kotak hitam kecil dari kayu dibawa pulang oleh Eros.
***
Sudah tiga hari setelah Pak Tua membawa benda Kenangan dan Ingatannya ke Kotak Hitam, ia sakit. Kenangan dan Ingatan yang ingin ia hilangkan masih melekat di kepalanya. Kenangan dan Ingatan tentang bayi kecil yang memegang erat kotam hitam. Bayi yang juga ingin ia hilangkan tapi peraturan di 210-25 adalah tidak bisa menghilangkan makhluk hidup. Dalam hatinya, Pak Tua itu mulai ragu apakah Kota Hitam pelebur Kenangan dan Ingatan betul-betul berfungsi bagi Penduduk 210-25? Apakah jangan-jangan selama ini itu hanya doktrin agar Penduduk mau mengurangi benda-benda di dalam rumahnya? Pak Tua memikirkannya hingga tersiksa demam tiga hari tiga malam. Pada hari ke lima, Pak Tua sudah diangkut oleh Departemen Kematian karena ditemukan tak bernyawa lagi di tempat tidur kamarnya. Kenangan dan Ingatan membuat masa tuanya makin renta.
Udiarti, lahir di Gunung Kidul, saat ini tinggal di Jakarta sebagai guru tari Taman Kanak-kanak. Buku kumpulan cerita pendeknya Rumah Kedua Ibu (Semut Api, 2021) menjadi salah satu dari 10 finalis Sayembara Sastra “Rasa” 2021.