Kunker DPD RI, Gus Hilmy Ingatkan Pemda DIY Perhatikan Nasib Petani
Berita Baru, Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Hilmy Muhammad mengingatkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk lebih memperhatikan nasib petani.
Hal itu ia sampaikan saat Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI melakukan kunjungan kerja, dalam forum bersama Forkopimda DI Yogyakarta, di Gedung Pracimasana, Senin (31/1).
Agenda tersebut terkait Pengawasan Pelaksanaan Otonomi Khusus Daerah Istimewa Yogyakarta dan Inventarisasi Materi Pengawasan Atas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.
“Generasi petani harus diperhatikan sehingga tidak tergeser oleh industri. Jangan sampai mempertahankan lahan hijau, tetapi petaninya malah ke pabrik,” tegas Gus Hilmy, sapaan akrabnya.
Namun demikian, senator kelahiran Bantul, Yogyakarta tersebut tetap memberikan apresiasi terkait penanggulangan krisis pangan dengan penerapan kebijakan lahan hijau dan lahan kuning oleh pemda setempat.
“Kemudian tentang penanggulangan krisis pangan. Yogyakarta memiliki kebijakan zona hijau dan zona kuning, di mana boleh mendirikan bangunan atau tidak,” ujarnya.
“Kebijakan ini sangat bagus dan perlu diperluas, mengingat banyak pendatang yang menetap di Yogyakarta dan tentu ini membutuhkan lahan untuk perumahan,” imbuh Gus Hilmy.
Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta itu juga mengingatkan agar pemerintah DIY memperhatikan dan melakukan penataan di sekitar kawasan YIA Kulon Progo. Ia melihat bandara internasional tersebut memiliki daya tarik kuat.
“YIA merupakan kawasan yang memiliki daya tarik kuat, baik bagi masyarakat, maupun investor. Usaha perhotelan dan perumahan di sekitaran Bandara menjamur. Usaha wisata, kulineran juga marak di Kulon Progo. Penataan ini harus benar-benar diperhatikan,” tuturya.
“Kemudian penataan Malioboro sebagai sentra point of view Yogyakarta yang baru-baru ini dilakukan oleh Pemda DIY juga terlihat berhasil. Kami sangat mengapresiasi,” tambah pria yang juga menjabat sebagai Katib Syuriah PBNU tersebut.
Sepanjang proses penataan dan relokasi, Pemda DIY memiliki treatment yang baik sehingga tidak terjadi kegaduhan. Gus Hilmy mengapresiasi dan berharap apa yang dilakukan oleh Pemda DIY ini bisa dicontoh daerah-daerah lain.