Relawan SDGs di Gresik Mulai Genjot Input Data Indeks Desa
Berita Baru, Gresik – Optimalkan percepatan dan pemerataan pembangunan desa, Relawan Kelompok Kerja (Pokja) Sustainable Development Goals (SDGs) atau program pembangunan berkelanjutan yang diluncurkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) saat ini tengah menggenjot penginputan data index desa.
Rapat koordinasi dan sosialisasi serta pendataan di lapangan pun kini sudah mulai dilaksanakan pihak-pihak terkait mulai tingkat RT keluarga hingga individu. Salah satunya yang dilaksanakan oleh Pokja SDGs bersama pemerintah desa dan Pendamping Lokal Desa (PLD) di Desa Sukorejo, Kecamatan Bungah, Gresik.
Pendamping Lokal Desa Sukorejo, Bustanul Arifin menyampaikan, tahapan saat ini yang dilakukan oleh Pokja SDGs adalah Bimbingan Teknis (Bimtek) input data ke aplikasi. Data tersebut diperoleh dari para relawan melalui survei lapangan.
“Tahapannya sekarang Bimtek input data, mereka harus mengisi sejumlah kuisioner yang telah disediakan di aplikasi, selanjutnya dimasukkan ke dalam aplikasi berdasarkan survey di lapangan,” kata Bustanul.
Tahapan ini, lanjut dia, serentak dilakukan se-Kabupaten Gresik bahkan di seluruh Indonesia hingga 31 Mei 2021 mendatang. Kendati demikian, dirinya ingin mempercepat proses input data sebelum deadline yang ditentukan, agar proses selanjutnya semakin cepat.
“Untuk tahapan input data deadline dari Kementrian sampai 31 Mei 2021, tetapi saya ingin selesai sebelum itu, agar bisa memproses tahapan selanjutnya,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Desa Sukorejo H. Mushlikh menuturkan, sesuai arahan pemerintah pusat, dalam penggunaan dana desa, pemerintah desa harus menyelenggarakan SDGs desa yang di dalamnya terdapat prioritas penanganan masalah kemiskinan, ramah anak, disabilitas dan yang lainnya. Untuk itu, pendataan melalui survei lapangan harus dilakukan agar data yang diperoleh benar-benar bisa dipertanggung jawabkan kevalidannya.
“Kami siap bersinergi dengan Pokja SDGs dalam pelaksanan pendataan untuk mencapai arah pembangunan kedepan desa Sukorejo yang lebih baik dan maju,” tegasnya.
Terpisah, Ketua Bidang Organisasi Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik, Bahrul Ghofar mengaku program ini sangat efektif untuk mementukan arah kebijakan pembangunan desa. Sebab menurutnya, data yang diperoleh benar-benar berangkat dari data yang valid.
“Sangat efektif kalau setiap desa memaksimalkan program pendataan SDGs itu, karena dalam menentukan arah kebijakan ataupun pembangunan yang paling efektif itu berangkat dari data yang valid,” ungkapnya.
Kevalidan data, terang Ghofar melanjutkan, diperoleh dari pendataan di tingkat desa, RT, keluarga, bahkan individu dari hasil survei di lapangan.
“Pendataan SDGs dilakukan mulai dari tingkatan desa, rukun tetangga (RT), keluarga, bahkan sampai individu desa akan benar-benar terbantu dari hasil program SDGs tersebut,” terang pria yang menjabat sebagai Kepala Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan ini.
Untuk itu, Ghofar berharap agar seluruh desa di Kabupaten Gresik bisa bersinergi dan benar-benar memaksimalkan program ini. Sebab, program SDGs ini bisa lebih memajukan dan mensejahterakan masyarakat desa sesuai dengan landasan kebudayaan lokal atau kearifan lokal yang ada di desa tersebut.
“Harapanya semua desa di Kabupaten Gresik bisa memaksimalkan program SDGs kementrian desa ini,” pungkasnya.