Menanggapi Tekanan AS, Venezuela Akan Menaikkan Harga Minyak Mulai 1 Juni
Berita Baru, Internasional – Mengutip Sputnik, pada hari Sabtu (30/5) malam, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan bahwa harga bahan bakar akan naik di Venezuela mulai 1 Juni.
Harga bensin Venezuela akan dijual seharga 5.000 Bolivar per liter di pompa bensin nasional.
Selain itu, penjualan bensin akan dibatasi sekitar 120 liter per bulan untuk setiap kendaraan.
“Ini adalah perang, saudara-saudara sebangsa yang mendengarkan saya, perang brutal,” ujar Presiden Maduro itu dalam pidato negaranya.
Ia juga menyebut bahwa AS sedang berusaha menganiaya perusahaan atau negara mana pun yang membawa setetes minyak ke Venezuela.
Presiden Maduro juga akan memberikan keputusan terkait harga impor minyak ke Venezueala.
“Itu seharusnya tidak diputuskan atau dilakukan dengan sembarangan. Itu harus dilakukan melalui perencanaan dan strategi,” Presiden Maduro menekankan.
Pada gilirannya, Menteri Perminyakan Venezuela Tareck El Aissami berjanji bahwa bahan bakar diesel, yang sangat penting bagi industri dan pembangkit listrik, masih akan disubsidi 100%.
Sebelum mengumumkan itu, Presiden Maduro pada hari Kamis (28/5) sudah mengatakan bahwa ia telah menunjuk tim khusus untuk mengimplementasikan distribusi migas di Venezuela dan meninjau harga bahan bakar impor di pasar domestik.
Harga minyak Venezuela tergolong sangat rendah di pasaran, bahkan menjadi salah satu negara dengan harga minyak terendah di dunia. Hal itu dipengaruhi diantaranya karena adanya subsidi dari pemerintah.
“Kami membeli bensin di luar negeri, dari Iran dan negara-negara lain, dengan dolar. Banyak orang menyarankan, dan saya setuju bensin harus diisi. Saya akan membuat tim konsultan dan spesialis yang khusus untuk menilai biaya bensin. Itu akan ditetapkan dalam rencana dan regulasi normalisasi, dan saya meminta dukungan dan pengertian dari Venezuela,” ujar Maduro dalam pidato yang disiarkan oleh saluran VTV.