Gates Foundation: Produksi Vaksin Penting, Tapi Jangan Lupakan Distribusi
Berita Baru, Internasional – Pada hari Rabu (15/4), Bill & Melinda Gates Foundation telah menyerukan kerjasama global untuk membantu mengelola vaksin COVID-19 kepada 7 miliar orang di dunia.
Sebelumnya, pada bulan Februari, Bill & Melinda Gates Foundation telah mengeluarkan bantuan pendanaan sebesar US$150 juta untuk membantu upaya internasional memerangi pandemi COVID-19. Dan kini, akan menambah US$ 100 juta (sekitar 1.5 triliyun rupiah) sebagai dana tambahan.
Mark Suzman, direktur eksekutif Bill & Melinda Gates Foundation mengatakan bahwa memang pembuatan vaksin COVID-19 bisa memakan waktu hingga 18 bulan agar sepenuhnya siap dan efektif aman bagi manusia. Namun otoritas kesehatan global dan bisnis harus melihat ke arah distribusi vaksin mulai dari sekarang.
“Ketika Anda berurusan dengan patogen baru seperti COVID-19, ketika kita mengidentifikasi vaksin yang berhasil, kita akan membutuhkan miliaran dosis,” ujarnya.
Lebih lanjut, Suzman menjelaskan bahwa “Ada 7 miliar orang di planet ini … Kami akan memberikan vaksinasi hampir kepada setiap orang. Tidak ada kapasitas produksi untuk melakukan itu.”
Sebagian besar uang itu untuk mendukung pengembangan tes diagnostik COVID-19, perawatan terapi dan vaksin, serta untuk membuatnya tersedia secara global.
Selain membantu membuat vaksin dan perawatan tersedia secara global, vaksin ini juga akan diberikan kepada negara-negara berkembang di Asia Selatan dan Afrika, yang kekurangan bahan dan infrastruktur yang memadai untuk memerangi penyebaran.
Suzman juga mengingatkan pentingnya pengujian vaksi. Sekitar 100 vaksin potensial sedang dikembangkan dan diuji oleh para ilmuwan di seluruh dunia tetapi sebagian besar akan gagal ketika diuji secara global.
“Vaksin yang berhasil harus tersedia untuk 7 miliar orang. Anda perlu menguji apakah ada efek samping yang tidak diharapkan, atau efek samping dalam kalangan tertentu seperti pada wanita hamil, orang tua atau bahkan remaja,” kata Suzman.
“Sebagian besar kandidat vaksin gagal dalam uji coba yang lebih besar, yang disebut uji coba fase tiga,” imbuhnya.
Suzman memuji Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan mengatakan bahwa “Jelas bagi kami, (bahwa) WHO adalah partner yang kuat dan dapat diandalkan.” Bagi WHO sendiri, Bill & Melinda Gates Foundation adalah penyumbang terbesar kedua setelah Amerika Serikat.
Namun, Suzman kembali mengingatkan bahwa vaksin ini bisa menjadi yang “tercepat” dalam sejarah manusia, tetapi produksi akan membutuhkan miliaran dolar dalam pendanaan.
Siapa yang mengerjakan vaksin?
Pada hari Rabu (15/4), Kepala Komisaris Eropa Ursula von der Leyen menyerukan konferensi donor pada 4 Mei untuk membantu mengatur penciptaan dan jaringan distribusi global untuk vaksin.
Baik Cina dan Amerika Serikat saat ini sedang bekerja memproduksi vaksin untuk COVID-19 dan telah memulai studi keselamatan. Namun, AS mengumumkan pada hari Kamis (16/4) bahwa mereka akan menarik dana dari WHO.
Para ilmuwan di Universitas Oxford Inggris telah memulai proses pengembangan vaksin eksperimental dan berharap dapat menyiapkan sejuta dosis pada bulan September.
Sumber | Sputnik News |