Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bagaimana Harga Emas Antam Bisa Naik Drastis?
Bagaimana Harga Emas Antam Bisa Naik Drastis?

Bagaimana Harga Emas Antam Bisa Naik Drastis?



Beritabaru.co – Harga emas PT Aneka Tambang (Antam) terus melambung tinggi dan pada Kamis (17/4), harga emas mencapai Rp2,004 juta per gram, memecahkan rekor tertinggi dalam sejarah. Kenaikan harga emas Antam ini terjadi seiring dengan meningkatnya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China, yang memicu keresahan di pasar global. Perjalanan harga emas selama setahun terakhir menunjukkan lonjakan yang sangat signifikan.

“Kenaikan harga emas Antam disebabkan oleh faktor global yang mempengaruhi pasar internasional, termasuk ketegangan perang dagang antara AS dan China.”

Dampak Ketegangan Perdagangan AS-China Terhadap Harga Emas

Sejak awal 2024, harga emas Antam mulai menunjukkan tren kenaikan yang terus menerus. Pada bulan Maret 2024, harga emas sempat menyentuh Rp1,164 juta per gram, yang dipicu oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Namun, ketegangan perang dagang AS-China memberikan dorongan lebih lanjut pada harga emas, karena investor cenderung beralih ke aset aman seperti emas.

Menurut Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar keuangan, “Ketika dolar AS melemah akibat perang dagang, harga emas cenderung meningkat karena emas dianggap sebagai aset investasi alternatif.” Keadaan ini didorong oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, yang meningkatkan ketidakpastian di pasar global.

Perang Dagang dan Kebijakan Moneter Longgar Dorong Emas Antam Semakin Menarik

Harga emas Antam terus meroket hingga awal tahun 2025, mencetak rekor tertinggi kembali pada 18 Maret 2025, mencapai Rp1,759 juta per gram. Keadaan ini menunjukkan bahwa perang dagang dan kebijakan moneter longgar dari bank sentral global, termasuk AS, membuat harga emas semakin menarik bagi investor.

Achmad Nur, seorang pakar kebijakan publik, menjelaskan bahwa kebijakan suku bunga rendah di tingkat global turut mendukung lonjakan harga emas. “Ketika suku bunga diturunkan, imbal hasil dari instrumen berbunga seperti obligasi juga menurun, yang membuat emas lebih menarik sebagai pilihan investasi,” kata Achmad.

Dengan demikian, perang dagang AS-China dan kebijakan moneter longgar diprediksi akan terus mendongkrak harga emas lebih tinggi dalam waktu yang akan datang.