Krisis Pangan di Jalur Gaza Semakin Parah, Kura-Kura Jadi Alternatif
Beritabaru.co – Kondisi krisis pangan di Palestina semakin memburuk akibat pengepungan berkepanjangan yang dilakukan oleh Israel. Warga di Jalur Gaza kini bahkan terpaksa mengkonsumsi daging kura-kura sebagai satu-satunya sumber protein yang masih bisa dijangkau. Situasi ini mencerminkan betapa gentingnya kelangkaan bahan makanan pokok di wilayah tersebut.
Salah satu warga Gaza, Majida Qanan, menggambarkan betapa sulitnya memperkenalkan makanan baru ini kepada anak-anak yang masih kecil.
“Anak-anak takut untuk memakan kura-kura. Jadi kita mengatakan kepada mereka bahwa daging ini enak seperti daging sapi muda,” kata Qanan seperti dilansir AFP, Sabtu (19/4).
Qanan menambahkan, ada anak-anak yang mau makan, namun sebagian besar masih enggan untuk mencobanya. Ini menjadi kali ketiga keluarganya harus mengolah daging kura-kura setelah tersingkir ke Khan Yunis akibat aksi genosida oleh militer Israel.
Warga Krisis Pangan di Jalur Gaza Semakin Parah, Kura-Kura Jadi Alternatif berjuang hadapi krisis pangan tanpa bantuan luar
Qanan mengungkapkan tidak ada bahan pokok di pasar. Bahkan saat ia membeli dua kantong belanja dengan harga 80 shekels, tak ada sepotong daging pun di dalamnya. Situasi krisis pangan ini diperparah oleh tidak adanya jalur distribusi yang dibuka dari luar wilayah.
“Ketika saya membeli dua tas belanja makanan seharga 80 shekels, tidak ada daging di dalamnya,” ujarnya.
Makanan kura-kura, menurut Qanan, dimasak dengan direbus terlebih dahulu, lalu dibumbui dengan bawang, lada, tomat, dan rempah-rempah. “Kita tidak pernah menyangka akan makan kura-kura,” tambahnya.
Kondisi ini menunjukkan bahwa krisis pangan yang melanda Palestina bukan lagi potensi, melainkan kenyataan yang memaksa warga hidup di batas minimum. Dengan tidak adanya pasokan bahan pangan dan terus berlangsungnya serangan Israel, daging kura-kura menjadi simbol keterdesakan dan ketahanan warga Gaza dalam situasi ekstrem.