Waw! Korea Utara Tembakkan Rudal Dari Kereta Api
Berita Baru, Pyongyang – Rudal yang ditembakkan oleh Korea Utara adalah uji coba ‘sistem rudal yang dibawa kereta api’ yang baru, menurut KCNA, Kamis (16/9).
Rudal-rudal itu melayang sejauh 497 mil (800km) sebelum mengenai sasaran di laut lepas pantai timur Korea Utara.
“Resimen rudal bergerak kereta api mengambil bagian dalam latihan dengan misi untuk menyerang area target yang berjarak 800 kilometer setelah pindah ke daerah pegunungan tengah saat fajar pada 15 September,” kata kantor berita resmi Korea Utara KCNA.
Sebelumnya, Korea Selatan dan Jepang mengatakan mereka mendeteksi peluncuran dua rudal balistik dari Korea Utara pada hari Rabu (15/9), hanya beberapa hari setelah Pyongyang menguji rudal jelajah yang menurut para analis dapat memiliki kemampuan nuklir.
Uji coba pada hari Rabu itu dilaporkan dilakukan oleh resimen rudal yang dibawa kereta api yang telah diselenggarakan awal tahun ini.
“Sistem rudal yang dibawa kereta api berfungsi sebagai sarana serangan balik yang efisien yang mampu memberikan pukulan multi-bersamaan yang keras kepada pasukan yang mengancam,” kata Pak Jong Chon, seorang marshal Korea Utara dan anggota Presidium Politbiro dari Partai Buruh Korea yang berkuasa, yang mengawasi tes tersebut, menurut KCNA.
Ketegangan meningkat lebih lanjut setelah Korea Selatan juga menguji rudal balistiknya sendiri pada hari Rabu.
Menurut laporan Skynews, Kim Yo Jong, saudara perempuan kuat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengkritik Presiden Korea Selatan Moon Jae-in atas komentar yang dia buat saat mengamati uji coba rudal negaranya, yang termasuk rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam.
Moon mengatakan kemampuan rudal Korea Selatan yang berkembang akan berfungsi sebagai ‘pencegahan yang pasti’ terhadap provokasi Korea Utara.
Namun dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh media pemerintah, Kim memarahi Moon karena menggambarkan demonstrasi senjata Korea Utara sebagai provokasi.
Dia juga memperingatkan ‘penghancuran total’ hubungan bilateral jika dia melanjutkan apa yang dia gambarkan sebagai fitnah Korea Utara.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB menjadwalkan konsultasi darurat mengenai peluncuran rudal Korea Utara pada Rabu sore atas permintaan Prancis dan Estonia.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric menyatakan keprihatinannya atas peluncuran rudal tersebut, dengan menegaskan kembali bahwa “keterlibatan diplomatik tetap menjadi satu-satunya jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan dan denuklirisasi yang lengkap dan dapat diverifikasi di semenanjung Korea”.