Ribuan Santri di Jatim Pulang Sebelum Larangan Mudik Berlaku
Berita Baru, Jawa Timur – Ribuan Santri pondok pesantren di Jawa Timur (Jatim) telah dipulangkan sebelum kebijakan larangan mudik lebaran Idulfitri 1442 H resmi beraku pada mulai tanggal 6 besok hingga 17 Mei 2021. Salahsatunya dilakukan Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jatim, sebanyak 2.500 santri telah pulang ke kampung halamannya masing-masing.
“Sudah pulang semuanya, sejak tanggal 29 April, 30 April dan 1 Mei, jadi bertahap,” kata KH Abdussalam Shohib, Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (5/5).
Gus Salam, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa santri Mambaul Ma’arif Denanyar yang pulang dengan menyewa kendaraan secara rombongan, menggunakan transportasi umum, dan ada juga yang dijemput wali santri. Sebelum dipulangkan, jelasnya, ribuan santri itu telah melewati serangkaian pemeriksaan kesehatan yang ketat.
“Kami sudah ada GeNose, sebelum keluar kami GeNose, Kami bawakan surat jalan, kami minta hati-hati dan menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Menurut Gus Salam, pemulangan santri Mambaul Ma’arif Denanyar sudah sesuai prosedur dan dapat dipastikan tidak melanggar larangan mudik. Alasan lain Gus Salam memulangkan santrinya juga karena sudah tidak ada lagi kegiatan pembelajaran di pesantren.
“Larangan mudik itu mulai 6-17 Mei itu, kalau dilarang ya kami ikuti. Makanya kami memulangkan jauh sebelum tanggal 6 Mei,” terang Gus Salam.
Gus Salam mengakui sempat kaget saat mendengar kabar Satgas Penanganan Covid-19 memperketat syarat perjalanan antardaerah untuk kendaraan pribadi jelang pelarangan mudik lebaran yang ketentuan itu diatur dalam Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021.
“Ada perubahan peraturan, yang diajukan sejak tanggal 22 April, awalnya belum ada itu, kan kami punya target pendidikan di pesantren. Dimajukan itu membuat kita klarifikasi ternyata hanya pengetatan saja,” ungkapnya.
Lebih lanjut Gus Salam menyatakan, seluruh santri yang akan kembali lagi ke Ponpes Mambaul Ma’arif pada Juni 2021, diminta harus mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan. “Kami akan tes lagi, kami ada GeNose, kami cek suhu badan. Kalau ada yang mengkhawatirkan kami tempatkan di ruang isolasi (karantina),” tegasnya.
Hal serupa juga dilakukan Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang. Ponpes yang diasuh KH Ahmad Fahrur Rozi alias telah memulangkan sekitar 1.500 santri jauh sebelum larangan mudik 6-17 Mei 2021. “Kami terakhir tanggal 29 April, sudah pulang semua, yang luar pulau malah sebelum puasa,” ungkapnya.
Gus Fahrur menyebutkan para santri yang dipulangkan dijemput oleh orang tuanya masing-masing. Ada juga yang menyewa kendaraan secara rombongan. Sedangkan santri dari luar pulau tetap menggunakan moda transportasi umum. Dia tidak khawatir santrinya pulang meski masih dalam bayang-bayang penularan kasus Covid-19.
Menurut Pengasuh Ponses An-Nur 1 Bululawang itu, santrinya telah melewati serangkaian pengecekan kesehatan dan juga taat dengan protokol kesehatan. “Kan ada prosedurnya, kan sudah pakai GeNose dan antigen. Kami berharap yang terbaik untuk para santri,” terangnya.
Gus Fahrur mengaku tidak mau ambil pusing soal pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang melarang santri mudik lebaran tahun ini.”Faktanya [pesantren] sudah libur lebih dulu, sudah antisipasi semua,” katanya.
Gus Fahrur juga mengakatan bahwa para santri baru akan kembali ke pesantren awal Juni 2021, dan mereka diminta membawa surat keterangan sehat. “Baru akan kembali awal Juni, nanti kalau mereka enggak bawa surat tes dari rumah, di pondok juga disediakan,” tukasnya. (MKR)