Laju Pertumbuhan Penduduk Berhasil Diperlambat, Program Bangga Kencana Dinilai Efektif
Berita Baru, Jakarta – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyatakan, laju pertumbuhan penduduk berhasil diperlambat. Ia menyebut, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah penduduk Indonesia per 2020 sebanyak 270,2 juta jiwa.
Hal tersebut disampaikan oleh Hasto dalam Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kemitraan Program Bangga Kencana di Istana Negara, Kamis, 28 Januari 2021.
“Dengan demikian total penduduk Indonesia telah bertambah sebanyak 32,56 juta jiwa, dan dibandingkan dengan tahun 2010 laju pertumbuhan penduduk ini sebesar 1,25 persen,” kata Hasto dikutip kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (28/1).
Sementara itu, rerata laju pertumbuhan penduduk di Indonesia periode 2000-2010 sebesar 1,49 persen. Angka ini bila dibandingkan dengan capaian satu dekade terakhir, maka terjadi perlambatan.
Hasto mengatakan, kondisi ini menunjukkan bahwa melalui program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) cukup efektif.
Oleh karena itu, BKKBN perlu fokus berorientasi kepada kualitas manusia dan tidak terpaku pada kuantitas.
“Hal ini mengindikasikan bahwa melalui program Bangga Kencana laju pertumbuhan penduduk berhasil diperlambat. Oleh karena itu BKKBN kedepan harus berorientasi kepada kualitas SDM, tidak terpaku kepada kuantitas termasuk didalamnya adalah program penurunan stunting,” ujar Hasto.
Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta BKKBN melakukan pendekatan yang berbeda untuk mensosialisasikan program-programnya kepada generasi muda, terutama milenial.
Jokowi mengungkapkan, fakta bahwa mayoritas penduduk Indonesia saat ini disusun oleh kelompok usia muda dan tak boleh dikesampingkan dalam promosi program KB.
“Karena kelompok sasaran utama binaan bapak ibu adalah generasi muda, keluarga-keluarga muda yang lebih berkarakter digital. Semuanya punya gawai, gadget, HP, dan sering melihat HP dan aktif di media sosial. Metode komunikasi BKKBN juga harus berubah. Harus berkarakter kekinian,” kata Jokowi.