Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Trump
Angkatan laut Iran pekan lalu mengatakan pihaknya telah melepaskan pesawat AS yang terbang dekat dengan daerah di mana latihan militer sedang berlangsung di dekat Selat Hormuz. Foto: Kantor Berita Asia Barat via Reuters.

Setelah Diancam Presiden Trump, Iran Balik Peringatkan AS



Berita Baru, Internasional – Pada hari Selasa (15/9), Iran memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak membuat ‘kesalahan strategis’. Hal itu terjadi setelah Presiden Donald Trump mengancam Iran atas laporan bahwa Iran berencana membalas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.

“Kami berharap bahwa mereka tidak membuat kesalahan strategis baru dan tentunya dalam kasus kesalahan strategis. Mereka akan menyaksikan tanggapan tegas Iran,” kata juru bicara pemerintah Ali Rabiei pada konferensi pers yang disiarkan televisi lokal, dilansir dari Aljazeera.

Sebelumnya, Senin (14/9), Presiden Trump berjanji setiap serangan oleh Iran akan ditanggapi dengan tanggapan “1.000 kali lebih besar.

Presiden Trump mengatakan itu setelah muncul laporan yang mengatakan bahwa Iran berencana untuk membalas pembunuhan Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS pada Januari di dekat bandara Baghdad.

Laporan itu berasal dari sebuah laporan media di AS Politico dengan sumber pejabat tinggi di AS anonim. Dalam laporan itu, sumber tersebut mengatakan dugaan persekongkolan Iran untuk membunuh duta besar AS untuk Afrika Selatan Lana Marks telah direncanakan sebelum pemilihan presiden pada November.

“Menurut laporan pers, Iran mungkin merencanakan pembunuhan, atau serangan lain, terhadap Amerika Serikat sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin teroris Soleimani,” cuit Presiden Trump di akun Twitter, Selasa (15/9) siang.

“Setiap serangan oleh Iran, dalam bentuk apapun, terhadap Amerika Serikat akan bertemu dengan serangan terhadap Iran yang akan 1.000 kali lebih besar!” imbuh Presiden Trump.

https://twitter.com/realDonaldTrump/status/1305704028563595264

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Selasa (15/9) juga bersumpah bahwa Washington akan mencegah Iran untuk membeli “tank dari China dan sistem pertahanan udara dari Rusia” sebagai akhir dari embargo senjata PBB terhadap Iran.

“Kami akan bertindak dengan cara – dan kami telah bertindak – yang akan mencegah Iran untuk dapat membeli tank China dan sistem pertahanan udara Rusia dan menjual kembali senjata ke Hizbullah,” kata Pompeo.