Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Laporan Senat AS: China Ingin Kontrol Informasi Global dan ‘Otoritarianisme Digital’
Senator AS Bob Menendez berbicara kepada para wartawan di luar Mahkamah Agung AS, 18 Juni 2020. REUTERS / Jonathan Ernst

Laporan Senat AS: China Ingin Kontrol Informasi Global dan ‘Otoritarianisme Digital’



Berita Baru, Internasional – Pada hari Selasa (21/7), laporan senat AS mengatakan bahwa China manfaatkan kebangkitan teknologinya untuk mengembangkan ‘otoritarianisme digital’ agar bisa melakukan pengawasan, mengontrol internet dan menyensor informasi tidak hanya di dalam perbatasannya, tetapi di seluruh dunia.

Mengutip Reuters, laporan itu dikepalai oleh Senator Bob Menendez dari Partai Demokrat dan kepala Komite Hubungan Luar Negeri Senat. Ia mengatakan China menggunakan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan biometrik untuk melacak warga negaranya dan mengendalikan informasi.

Rilis laporan itu muncul ketika hubungan antara Washington dan Beijing semakin memanas dari berbagai lini, mulai dari kecaman Presiden Trump atas ‘wabah China’, perang dagang, hak asasi manusia hingga peningkatan aktivitas militer di Laut China Selatan.

Laporan senat itu juga mencatat bahwa China telah mengumpulkan sejumlah besar data, memperbarui penggunaan teknologi pengawasan selama pandemi, karena itu mempertinggi urgensi tanggapan.

Washington telah mendorong sekutunya untuk ‘membersihkan’ produk-produk teknologi dari raksasa teknologi China Huawei terutama jaringan 5G dan memberlakukan sanksi terhadap Huawei serta perusahaan dari China lainnya.

Inggris yang merupakan sekutu utama AS pun mengikuti langkah AS untuk membatalkan keterlibatan Huawei dalam pembangunan jaringan 5G di Inggris dan berencana membersihkan semua perangkat teknologi dari China, termasuk jaringan 2G, 3G dan 4G.

Lebih lanjut, laporan dari senat ini membahas rancangan undang-undang baru yang akan membatasi kontrol Beijing atas pengumpulan informasi, dan memberikan investasi pada perusahaan teknologi yang mendukung upaya ini.

Dikatakan China mengekspor teknologi digital untuk meningkatkan pengaruhnya di tempat lain dan mencari pengaruh lebih besar pada organisasi internasional seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“China telah mengekspor otoriterisme digitalnya dan alat-alat dan taktiknya ke seluruh dunia,” kata Menendez dalam sebuah jumpa pers.

Menendez juga mengatakan para pemimpin internasional semakin tertarik pada model China, terutama ketika Presiden Trump menarik diri dari keterlibatan internasional.

Laporan tersebut mencakup rekomendasi untuk melawan kebangkitan China. Itu termasuk undang-undang yang menciptakan konsorsium publik-swasta yang mengembangkan teknologi 5G AS.

Mereka juga mendukung pembukaan akademi layanan militer siber, dan bagi presiden AS untuk memimpin koalisi negara-negara yang bekerja sama untuk menangkal China.

Sebelumnya, Selasa (21/7), dalam kunjungannya ke Inggris, Pompeo mengatakan ingin bangun koalisi internasional untuk melawan China.