Oro-Oro Kesongo Blora Meletus Telan Korban Jiwa, Bupati Arief: Dilarang Mendekat!
Berita Baru, Blora – Bupati Blora Arief Rohman melarang warganya untuk beraktivitas di Oro-Oro atau Kawah Kesongo, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.
Himbauan itu dilakukan guna mencegah bertambahnya korban jiwa akibat gas beracun yang ditimbulkan letusan Oro-Oro Kesongo.
“Kawasan Oro-oro Kesongo untuk sementara ditutup untuk umum karena statusnya masih aktif,” kata Arief Rohman dalam akun Twitternya, usai meninjau kawasan tersebut, Sabtu (15/4).
“Sewaktu waktu meletus, mengeluarkan lumpur dan gas beracun. Masyarakat dilarang mendekati. Jangan sampai ada korban jiwa lagi,” sambungnya.
Diketahui, Oro-Oro Kesongo sedang aktif belakangan ini. Sejak Selasa hingga Sabtu (11-15/4) lokasi tersebut masih menyemburkan lumpur bercampur gas.
Oleh karena Arief bersama dengan Kepala Pelaksana BPBD Blora, Dinas Sosial P3A Blora, PMI Blora, Baznas Blora, Camat dan Forkopimcam, mengecek kawasan Oro-Oro Kesongo dari jarak aman, yaitu sekitar 2 kilometer lebih.
Bupati Arief juga berkoordinasi dengan pihak setempat, agar warga dilarang beraktivitas di kawasan Oro-Oro Kesongo terlebih dahulu. Lokasi tersebut pun telah dipasang papan larangan.
Selain itu, pihaknya juga meminta BPBD bersama Forkopimcam, pemerintah desa bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas, untuk memberikan pemahaman dan himbauan kepada masyarakat setempat agar tidak beraktivitas di Oro-Oro Kesongo terlebih dahulu, demi keselamatan bersama.
Arif mengatakan, pihaknya segera bersurat pada kementerian terkait agar ada penelitian terkait Oro-Oro Kesongo. Tujuannya, agar turun rekomendasi terkait penanganan Oro-Oro Kesongo.
Satu Warga Tewas
Kawah kesongo atau Oro-oro kesongo yang terletak di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah meletus beberapa kali.
Seorang perangkat Desa Gabusan, Suranto mengatakan setidaknya terjadi 4 kali letusan besar yang dimulai sejak Selasa (11/4) sore, hingga Rabu (12/4) pagi.
“Kalau letusan besar 4 kali. Tadi sore jam 5 sebanyak dua kali, jam 9 malam satu kali dan jam 4 pagi tadi satu kali,” ucap Suranto, sebagaiamna dilaporkan Kompas.com, Rabu (12/4).
Menurut Suranto, dampak dari letusan tersebut mengakibatkan salah seorang warganya meninggal dunia.
“Akibat erupsi kesongo, ada korban satu meninggal dunia atas nama Warino, Dukuh Pekuwon Lor, Desa Gabusan, dan satu orang masuk rumah sakit atas nama Suwadi,” terangnya.
Sementara dalam video berdurasi 36 detik yang tersebar di media sosial, terlihat letusan oro-oro kesongo beberapa kali.
“Bledos neh ping pindo wes (meletus lagi sudah dua kali),” ucap seseorang yang suaranya terekam dalam video tersebut.
Sebelumnya pada Februari 2023 lalu, Oro-oro Kesongo juga meletus berkali-kali selama beberapa hari dengan ketinggian sekitar lima meter.