Kemenkes Kaji Penetapan Kasus Gagal Ginjal Akut Sebagai KLB
Berita Baru, Jakarta – Kementeria Kesehatan (Kemenkes) sedang melakukan kajian untuk menetapkan kasus gagal ginjal akut pada anak menjadi kasus luar biasa atau KLB. Sejauh ini sudah ada 269 orang terkena penyakit ini dan sebanyak 157 di antaranya meninggal.
“Kami sedang kaji, Pak Wapres kan bilang sedang kita kaji,” ujar Menkes, Budi Gunadi Sadikin dikutip dari Tempo.co, Sabtu (29/10/2022).
Budi mengatakan kasus gagal ginjal akut saat ini sudah mulai menurun. Hal ini disebabkan Fomepizole, obat gagal ginjal, sudah mulai datang ke Indonesia. “Kasusnya sudah mulai turun, obat-obatnya juga sudah datang dan harusnya bisa lebih terkendali,” ujar Budi.
Lebih lanjut, Budi menyebut saat ini sudah ada 246 vial Fomepizole yang datang ke Indonesia. Rinciannya, sebanyak 16 vial dari Australia, 30 vial dari Singapura, dan pada pukul 01.00 dini hari tadi datang 200 vial dari Jepang.
“Sekarang yang masih dirawat sudah di bawah 100, ya, dan sejak kami berhentikan obat sirup tadi, itu penambahannya jadi sedikit sekali, dari yang tadinya sehari bisa 10-15, sekarang penambahannya satu, kadang-kadang nol,” kata Budi.
Selain penurunan pasien, Budi mengatakan jumlah korban meninggal akibat gagal ginjal juga menurun. Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat misalnya, Budi mengatakan korban meninggal akibat penyakit ini 0 persen.
Per Kamis kemarin, dari 269 orang pasien gagal ginjal akut, sebanyak 58 persen atau 157 di antaranya meninggal, lalu 24 persen atau 73 masih dirawat, dan 39 atau 14 persen dinyatakan sembuh.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril membeberkan dari 269 kasus sebanyak 11 persen masuk dalam stadium 1, 7 persen stadium 2, 61 persen stadium 3, dan 20 persen lainnya belum teridentifikasi. Ia mengatakan pemerintah terus melakukan surveillance untuk mencari kemungkinan adanya pasien gagal ginjal akut lainnya yang belum terdata.