Efisiensi Distribusi, Petrokimia Gresik Perkuat Digitalisasi Operasional Pelabuhan
Berita Baru, Gresik – Petrokimia Gresik sebagai perusahaan Solusi Agroindustri anggota Holding Pupuk Indonesia melakukan improvement proses distribusi melalui aplikasi digital bernama Petroport. Implementasi digitalisasi operasional pelabuhan ini mampu memberikan efisiensi pada setiap prosesnya.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, Petroport adalah sistem berbasis web dan aplikasi mobile yang memiliki fungsi pengawasan, pencatatan, pelaporan serta penentuan rekomendasi keputusan secara digital dan otomatis (automatic decision systems), dengan tujuan meningkatkan kinerja bongkar muat Pelabuhan Petrokimia Gresik.
Menurutnya, Petroport selama beberapa periode terakhir telah memberikan added value bagi perusahaan, yakni dengan menyediakan informasi yang akurat dan realtime kepada seluruh stakeholder, memberikan penghematan biaya logistik serta optimalisasi kinerja bongkar muat di Pelabuhan.
“Operasional pelabuhan yang efektif dan efisien, pada akhirnya akan meningkatkan competitiveness bagi Petrokimia Gresik. Produk-produk yang dihasilkan akan menjadi pilihan bagi petani maupun konsumen lain,” ujar Dwi Satriyo, Senin (19/9).
Adapun penghematan yang didapatkan Petrokimia Gresik sejak diterapkannya aplikasi Petroport ini diantaranya, biaya bongkar muat secara rata-rata dapat ditekan hingga 20 persen. Dengan demikian, aplikasi ini mampu mendukung cost reduction program yang dijalankan Petrokimia Gresik.
Selanjutnya, kinerja pelabuhan menjadi lebih optimal. Sehingga kegiatan bongkar muat dapat diselesaikan lebih cepat dari kontrak yang disepakati. Hal ini dapat dilihat dari turunnya denda demurrage yang harus dibayar ke kapal, serta meningkatnya pendapatan despatch atau biaya kompensasi yang diterima perusahaan.
Tahun 2021, pendapatan despatch naik sebesar 70% menjadi 1,13 juta USD dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kinerja yang sama juga ditunjukkan pada semester pertama tahun 2022, dimana realisasi despatch sudah mencapai 920 ribu USD.
Optimalisasi kinerja pelabuhan tersebut diperoleh dari fitur-fitur inovatif yang ada dalam aplikasi. Pertama, Petroport memiliki fungsi pencatatan kegiatan bongkar muat serta penentuan rekomendasi keputusan secara digital dan otomatis (automatic decision systems), karena Petroport dilengkapi dengan Smart Dashboard.
“Kita dapat menginput data bongkar muat secara mobile dimanapun berada. Input data kapal, jadwal kedatangan kapal maupun pencatatan kegiatan bongkar muat, dapat dilakukan menggunakan handphone maupun tablet,” jelasnya.
Dengan bantuan teknologi ini, perusahaan juga mampu menurunkan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) sebesar 45%, karena alur kerja menjadi semakin efektif dan efisien. Hal ini selaras dengan program kerja perusahaan untuk selalu mengutamakan efisiensi, khususnya di bidang sumber daya manusia atau SDM.
Kedua, fitur lain yang juga sangat inovatif adalah Load Unload Routing (LUR) yang dapat memberikan informasi antrean kapal, perkiraan lama kegiatan serta estimasi kapal yang akan berangkat. Selain itu juga memberikan rekomendasi jalur dan alat bongkar muat yang paling efisien, serta informasi bongkar muat secara realtime.
“Jika ada indikator warna merah berarti kecepatan bongkar muat berada di bawah kontrak, sehingga harus segera dilakukan langkah tindak lanjut agar tidak terjadi demurrage. Sedangkan warna hijau berarti kegiatan bongkar muat berjalan sesuai kontrak rate yang ada,” tandasnya.
Ketiga, Petroport juga dilengkapi fitur Automatic Port Reporting (APR). Fitur ini digunakan untuk otomatisasi sistem reporting kinerja pelabuhan. Melalui fitur ini dapat diperoleh laporan kinerja bongkar muat tanpa harus mengolah data-data terlebih dahulu.
“Pada fitur ini ada alert atau alarm apabila ada KPI (Key Performance Indicator) ada yang tidak tercapai, sehingga dapat dengan mudah untuk mengidentifikasi penyebab masalah dan melakukan langkah tindak lanjut,” beber dia.
Keempat, untuk melakukan pengawasan kegiatan bongkar muat, Petroport dilengkapi fitur Digital Port Supervising (DPS) dimana sistem pengawasan dilakukan dengan berbasis CCTV yang dilengkapi dengan mobile paging system. Fitur ini dapat dikontrol secara langsung di command center Pelabuhan.
Melalui fitur ini, operator juga dapat memonitor kegiatan bongkar muat walaupun sedang tidak berada di pelabuhan. serta dapat melakukan komunikasi atau memberikan peringatan apabila ada ketidaksesuaian dalam operasional bongkar muat di pelabuhan.
Terakhir, Petroport juga memiliki fitur Electronic Chart and Display Information System (ECDIS) yang dilengkapi dengan Automatic Identification Systems (AIS) serta Early Warning System (EWS). Dimana AIS dapat memonitor posisi semua kapal yang akan sandar di Pelabuhan Petrokimia Gresik. Sehingga dapat memperkirakan berapa lama perjalanan dibutuhkan dan waktu kapal akan tiba di pelabuhan.
Sedangkan, EWS dapat menjaga kondisi kapal serta aset lain yang ada di dermaga saat ada kapal yang melintas di sekitar area pelabuhan. Seperti diketahui, Pelabuhan Petrokimia Gresik berada di jalur melintas kapal-kapal besar menuju Surabaya atau sebaliknya. Fitur ini dapat memberikan peringatan kepada kapal yang melintas agar menjaga kecepatan sesuai dengan ketentuan yang ada.
“Aplikasi ini pun mendapat perhatian banyak pihak, beberapa perusahaan lain telah melakukan benchmarking ke Petrokimia Gresik untuk mempelajari dan mengadopsi Petroport. Tentu saja hal ini menjadi penyemangat buat kami untuk terus berinovasi dalam meningkatkan layanan serta menyediakan produk pupuk dengan daya saing tinggi sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap terwujudnya ketahanan pangan nasional,” tutupnya.