Ekspor Perdana, Limbah Kayu Asal Gresik Tembus Pasar India
Berita Baru, Gresik – Limbah kayu di Kabupaten Gresik kini mulai menembus pasar mancanegara. Salah satu perusahaan pengolahan kayu bernama PT. Vesta Legno Internasional melakukan ekspor perdana limbah kayu hasil olahannya dengan tujuan negara India, Selasa (1/3)
Disana, limbah industri kayu tersebut diproses kembali menjadi produk wooden flooring atau lantai kayu yang bernilai estetik. Adanya aktifitas ekspor limbah kayu ini mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah.
“Kami mewakili masyarakat Gresik, mengucapkan terima kasih. Semoga kerja sama pengolahan limbah kayu dan ekspor ini dapat membuka peluang kerja sama untuk peningkatan ekonomi dalam sektor lainnya,” ujarnya.
Wabup Bu Min sapaan akrab Wabup Gresik juga mengatakan, adanya pengolahan limbah katu hingga mampu menembus pasar ke luar negeri ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru.
“Harapannya komersialisasi produk ini nantinya dapat menciptakan lapangan kerja baru dan menekan angka pengangguran,” beber Wabup Bu Min.
Karena itu, pemerintah terus berupaya mendorong agar pengusaha UMKM di Gresik mampu menembus pasar ekspor. “Kita terus mendorong produk-produk mereka (pengusaha dan UMKM) agar mempu berdaya saing dan unggul, hingga mampu ekspor,” tandasnya.
Pemerintah daerah, kata dia, senantiasa mendukung dan memberikan support bagi pelaku usaha. “Bentuk support dari kami selaku pemerintah daerah adalah kemudahan-kemudahan dalam berijin supaya nanti pelaku usaha tidak kesulitan dalam melakukan legalitas usahanya. Bimbingan dari dinas terkait juga kita lakukan,” ungkap dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Vesta Legno Internasional, Kevin Seito, menjelaskan bahwa limbah kayu itu berasal dari sejumlah pabrik di Gresik. Tak tanggung-tanggung, nilai kontrak untuk ekspor limbah kayu ini ke India adalah senilai 350.000 Dollar.
“Kayu ini berupa potongan dari produk utama kemudian kita olah untuk di ekspor. Sementara ini kami melakukan ekspor sebanyak 1 kontainer 20 fit atau sekitar 20 kubik senilai 27 ribu dollar dari total kontrak 350 ribu dollar. Jenis kayunya merbau,” jelas Kevin.