Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

90 Warga Bantul Terinfeksi Penyakit Kencing Tikus, 6 Orang Meninggal
Ilustrasi penyakit kencing tikus (Foto: Istimewa)

90 Warga Bantul Terinfeksi Penyakit Kencing Tikus, 6 Orang Meninggal



Berita Baru, Yogyakarta – Dalam periode Januari-Maret 2023, Dinas Kesehatan Bantul mencatat ada 90 kasus leptospirosis atau penyakit kencing tikus. Enam di antaranya meninggal dunia.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Abednego Dani Nugroho, mengungkapkan bahwa kasus meninggal akibat leptospirosis terjadi pada Januari-Februari.

“Kasus meninggal (akibat leptospirosis) terjadi pada Januari-Februari,” kata Abednego, seperti dikutip dari Medcom pada Minggu (9/4/2023).

Abednego menjelaskan bahwa ada 31 kasus terjadi pada Januari 2023, diikuti 32 kasus pada Februari, dan 27 kasus pada Maret 2023. Hampir setiap harinya, minimal terjadi satu kasus leptospirosis. Kasus akibat air seni tikus ini paling banyak terjadi di Kecamatan Bantul dan Kasihan dengan masing-masing 12 kasus. Kecamatan Pandak menyusul dengan 11 kasus. Lalu, 10 kasus terjadi di Kecamatan Sewon, dan 7 kasus di Kecamatan Bambanglipuro.

Abednego menduga intensitas hujan yang cukup tinggi pada periode Januari-Februari membuat masyarakat dengan luka kecil beraktivitas dan terkena air yang telah tercampur air seni tikus.

Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat Bantul untuk berhati-hati terhadap leptospirosis. Pasalnya, penyakit ini bisa berisiko kematian. Jika mengalami gejala demam mendadak, pusing, badan lemas, atau nyeri betis, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Dalam upayanya untuk mengurangi kasus leptospirosis, Dinas Kesehatan Bantul akan melakukan sosialisasi dan penyuluhan ke masyarakat. Ia juga akan memperbanyak pengendalian hewan tikus dan meningkatkan kebersihan lingkungan. Diharapkan dengan adanya upaya ini, kasus leptospirosis di Bantul bisa ditekan dan tidak menimbulkan korban jiwa yang lebih banyak lagi.