Virus SARS-CoV-2 Ditemukan di Sperma
Berita Baru, Jakarta – Sejumlah peneliti di China mengungkapkan telah mendeteksi temuan virus corona SARS-CoV-2 pada cairan sperma.
Namun, penemuan tersebut tidak memastikan adanya penularan virus corona melalui hubungan seksual.
Dilansir dari Detik.com temuan dari penelitian ini dipublikasikan di jurnal JAMA Network Open, yang melibatkan sampel 38 pria di Shangqiu yang positif COVID-19.
38 sampel tersebut merupakan pasien yang masih mengalami gejala maupun telah dinyatakan sembuh.
Kemudian, sampel cairan sperma dari para partisipan tersebut dianalisis untuk mengetahui keberadaan virus Corona di dalam cairannya.
Hasilnya, dalam sampel milik 6 partisipan ditemukan adanya SARS-CoV-2, atau 16 persen dari jumlah spesimen.
Dari 6 partisipan tersebut, empat masih mengalami gejala dan dua lainnya sudah sembuh baru-baru ini.
Kendati demikian, para peneliti menegaskan bahwa keberadaan virus Corona di cairan sperma tidak dapat membuktikan virus ini ditularkan secara seksual.
“Ini temuan yang menarik, tapi harus dikonfirmasi bahwa ada virus yang menular, bukan gaya produk virus di dalam semen,” ujar Profesor mikrobiologi dari University of Iowa, Dr Stanley Perlman, yang tidak terlibat dalam penelitian, yang dikutip New York Times.
Peneliti juga mengungkapkan bahwa belum bisa dipastikan berapa lama virus Corona akan berada di dalam cairan sperma.
Selain itu, SARS-CoV-2 juga ditemukan pada sampel sperma dari partisipan yang baru 2-3 hari sebelumnya dinyatakan sembuh.