Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sikapi Kasus Wadas, PBNU: Jangan Represif
sumber gambar: cnn

Sikapi Kasus Wadas, PBNU: Jangan Represif



Berita Baru, Jakarta – Polemik pengukuran tanah pembukaan tambang di Desa Wadas dan penangkapan beberapa warga oleh aparat menuai respon dari beberapa organisasi keagamaan besar. Salah satunya ialah dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). (10/02)

Berdasarkan surat edaran tertanggal 9 Februari 2022, PBNU merespon gejolak di Wadas dengan seruan, “Gunakan Pendekatan Dialog yang Humanis dengan Prinsip Syura”. Hal itu menyikapi perkembangan situasi yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.

Setelah PBNU mendengar kabar dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bener dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purworejo maka PBNU menyatakan sikap, serta mengajak kepada seluruh aparat untuk menggunakan pendekatan humanis, dengan musyawarah dan menghindarkan cara-cara kekerasan.

Selain itu, PBNU juga menghimbau kepada semua pihak agar tetap mengedepankan semangat persaudaraan dan kemanusiaan dalam menyelesaikan masalah. Kedua, PBNU juga mengajak PCNU Kabupaten Purworejo dan warga NUnya untuk merumuskan langkah strategis, serta tetap memperbanyak zikir dan mendekatkan diri kepada Allah.

Terakhir, pada edaran yang ditandatangani oleh Ahmad Fahrur Rozi selaku ketua dan Abdul Qodir selaku wakil sekretaris jenderal, pada poin akhir PBNU siap bersedia mendamping warga di Wadas, agar tidak terjadi perampasan hak masyarakat dan demi terwujudnya keadilan.

Amin Husni, selaku ketua PBNU juga menjelaskan sebelum merilis pernyataan sikap, PBNU terlebih dahulu mengumpulkan data dan fakta terkini selengkap mungkin, serta berimbang dan cover bothside. Lalu, mengujinya dalam rapat kordinasi PBNU, PWNU Jateng, PCNU Purworejo, dan MWCNU Bener.

PBNU menghimbau agar tidak ada kekerasan, tidak ada tekanan, dan kegiatan yang merugikan hingga menangkap warga. Hal itu juga disampaikan Amin Husni melalui instagramnya.

“Harus persuasif, jangan represif,” tegasnya. (Al/Ah)