Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pemukiman Neolitik 6.000 Tahun Ditemukan di Lepas Pantai Kroasia
Pemukiman Neolitik 6.000 Tahun Ditemukan di Lepas Pantai Kroasia/Doc. Reuters

Pemukiman Neolitik 6.000 Tahun Ditemukan di Lepas Pantai Kroasia



Berita BaruMelalui citra satelit garis pantai Kroasia, seorang arkeolog bernama Mate Parica menemukan sebuah pulau kuno yang diperkirakan berusia 6.000 tahun.

Awalnya Parica mengatakan melihat sesuatu yang tidak biasa, hal tersebut adalah sebuah penampakan yang menurut gambar menunjukkan area dangkal yang luas di dasar laut yang menjorok keluar dari pantai timur pulau Korcula, sebuah pulau di laut Adriatik, Kroasia.

“Saya pikir mungkin alami, mungkin tidak,” kata Parica, seorang profesor di Universitas Zadar, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (25/6/21).

Setelah penemuan tersebut Parica dan seorang rekannya memutuskan untuk menyelam di situs tersebut dan menemukan apa yang mereka yakini sebagai pemukiman Neolitik dari sekitar 4.500 tahun SM, yang dibangun di atas sebidang tanah kecil yang terhubung ke pulau utama dengan jalur sempit.

Pasangan ini menemukan sisa-sisa tembok batu yang mengelilingi pemukiman, serta alat-alat dan benda-benda lain yang kemungkinan telah digunakan oleh penduduk.

“Kami menemukan beberapa benda keramik dan pisau batu,” katanya.

Pemukiman Neolitik 6.000 Tahun Ditemukan di Lepas Pantai Kroasia
Pemukiman Neolitik 6.000 Tahun Ditemukan di Lepas Pantai Kroasia

Marta Kalebota yang mengelola koleksi arkeologi di museum kota Korcula, mengatakan lokasi pemukiman itu sangat tidak biasa.

“Saat ini kami tidak mengetahui temuan serupa di tempat lain bahwa pemukiman Neolitikum dibangun di sebuah pulau kecil yang terhubung dengan sebidang tanah sempit,” katanya.

Senada dengan pendapat tersebut, Parica juga mengatakan penemuan pemukiman pulau itu tidak biasa mengingat penemuan Neolitik kebanyakan terdapat di gua-gua.

“Untungnya adalah daerah ini, tidak seperti sebagian besar Mediterania, aman dari gelombang besar karena banyak pulau melindungi pantai. Itu tentu membantu melestarikan situs dari kerusakan alam,” katanya.