Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pemerintah Perbatasan Texas Ajukan Penyediaan Kulkas untuk Mneyimpan Mayat Migran yang Tenggelam

Pemerintah Perbatasan Texas Ajukan Penyediaan Kulkas untuk Mneyimpan Mayat Migran yang Tenggelam



Berita Baru, Internasional – Pihak berwenang di Eagle Pass, sebuah kota kecil di Texas di perbatasan dengan Meksiko, meminta penyediaan lemari es untuk menyimpan mayat migran yang tenggelam karena kamar mayat setempat sudah penuh sesak, Fox News melaporkan pada hari Senin, mengutip petugas pemadam kebakaran.

“Ada begitu banyak mayat yang ditemukan sehingga petugas pemakaman meminta bantuan. Saya belum pernah melihat begitu banyak korban tenggelam seperti yang kita lihat sekarang,” kata Kepala Pemadam Kebakaran Eagle Pass, Manuel Mello III, kepada penyiar. “Kami melakukan pemulihan tubuh setiap hari. Ini sangat traumatis bagi personel saya.”

Adanya lonjakan jumlah migran ilegal yang tenggelam saat mencoba menyeberangi Sungai Rio Grande di perbatasan dengan Meksiko, menjadikan kamar mayat dan rumah duka di Eagle Pass menjadi kewalahan, menurut Mello.

Hanya ada empat ambulans dan dua truk cadangan di kota kecil itu, katanya.

“Tapi keempat truk itu, mereka kewalahan setiap hari,” tambah Mello.

Seperti dilansir dari Sputnik News, kepala agensi mencatat bahwa departemennya biasanya menerima 7.000 panggilan darurat dalam setahun, tetapi layanan tersebut menerima 8.500 panggilan pada tahun 2021 dan diperkirakan akan mencapai angka yang sama untuk tahun ini.

“Saya ingin melihat pemerintah federal terjun dan membantu dengan cara apa pun yang mereka bisa,” kata Mello kepada Fox News. “Jika mereka setidaknya bisa menghentikan migrasi ini, itu akan luar biasa.”

Rio Grande dimulai di negara bagian Colorado, AS, mengalir ke selatan melalui New Mexico dan masuk ke Teluk Meksiko, membentuk batas alami antara negara bagian Texas dan Meksiko di AS.

Lebih dari 2 juta migran telah memasuki Amerika Serikat secara ilegal melalui perbatasan selatan AS sejak Oktober, memecahkan rekor tahun lalu yang ditetapkan di bawah pengawasan pemerintahan Biden. Masuknya para migran menjadi beban tersendiri bagi sumber daya lokal, negara bagian dan federal yang mencoba menangani situasi tersebut.