Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kibarkan Bendera Bintang Kejora, 13 Mahasiswa USTJ Diamankan Polisi

Kibarkan Bendera Bintang Kejora, 13 Mahasiswa USTJ Diamankan Polisi



Berita Baru, Jayapura – Kepolisian Resor Kota (Polresta), Jayapura Kota, Papua, mengamankan 13 orang mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) yang mengibarkan bendera Bintang Kejora saat melakukan aksi demonstrasi di halaman kampus setempat di Padang Bulan, Jayapura, Kamis (10/11), kemarin.

Kapolresta Jayapura Kota, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Victor Mackbon mengatakan selain mengibarkan bendera Bintang Kejora, belasan mahasiswa itu dengan dibantu rekan-rekannya melakukan tindakan anarkis dan melempari petugas saat aksinya hendak dibubarkan.

Bahkan, lanjut Kombes Pol. Victor Mackbon, aparat kepolisian terpaksa mengeluarkan tembakan gas air mata untuk membubarkan aksi anarkis mahasiswa USTJ itu.

“Ada empat personel polisi yang terluka dalam insiden tersebut sehingga mereka langsung diperintahkan untuk divisum,” kata Kombes Mackbon dalam keteranganya, sebagaimana dikutip dari Antara.

Lebih lanjut dijelaskan, Kapolresta belum memastikan status ke-13 mahasiswa yang diamankan itu, apakah mereka murni mahasiswa USTJ atau bukan. “Penyidik masih memeriksa ke-13 mahasiswa tersebut, ” tambahnya.

Secara terpisah, Wakil Rektor USTJ Bidang Kemahasiswaan Isak Rumbarar mengakui adanya mahasiswa yang diamankan di Polresta Jayapura Kota. “Saya belum bisa memastikan apakah mereka semua mahasiswa USTJ atau bukan karena saat ini masih ditangani Polresta Jayapura Kota,” kata Isak.

Isak mengaku sempat kaget setelah mengetahui demo yang dilakukan mahasiswa di kampusnya disertai dengan pengibaran bendera Bintang Kejora sehingga mempersilakan aparat keamanan bertindak sesuai hukum yang berlaku.

Menurut ia, USTJ memberikan ruang kepada mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya, namun tindakan mahasiswa yang bertentangan hukum dengan mengibarkan bendera Bintang Kejora tidak bisa dibenarkan.

“Sempat terjadi aksi pelemparan yang dilakukan sekelompok mahasiswa hingga polisi menembakkan gas air mata,” jelas Isak Rumbarar.