Muhadjir: PPKM Mikro untuk Efektifkan Tracing, Testing, dan Treatment
Berita Baru, Jakarta – Pelaksanaan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di Pulau Jawa dan Bali bertujuan untuk mengefektifkan tracing, testing, dan treatment dalam rangka melacak sebaran Covid-19 di suatu lokasi.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam siaran persnya, Selasa (09/2).
“PPKM mikro dilaksanakan untuk mengefektifkan 3T dan untuk menyukseskan kebijakan ini perlu gotong royong dari semua pihak,” ujar Muhadjir.
PPKM mikro di Jawa dan Bali akan dilaksanakan dimulai hari ini hingga tanggal 22 Februari mendatang. Hal tersebut merupakan upaya pemerintah dalam memperkuat penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pelaksanaan PPKM mikro merupakan lanjutan dari penerapan PPKM sebelumnya yang belum memberi dampak signifikan terhadap jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air.
“Pendekatan kita dalam PPKM mikro yaitu pentahelix. Artinya selain pemerintah, juga melibatkan masyarakat, media, akademisi, komunitas, dan pengusaha,” kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan, peran aktif masyarakat sangat penting dalam pelaksanaan PPKM mikro dan tracing kasus Covid-19.
Sebab, kata Muhadjir masyarakat adalah orang yang mengetahui seluk-beluk lingkungannya dalam mendeteksi dan mengendalikan penularan Covid-19 di sekitar.
“Yang tahu persis lingkungan itu adalah masyarakat sana, khususnya petugas RT dan RW. Salah satu tugas utama petugas RT dan RW adalah menjadi informan,” katanya.
“Kalau ada kasus, dia nanti yang tahu persis di mana tinggalnya, kontak eratnya siapa saja. Nanti kemudian kasusnya disampaikan kepada tenaga tracer dan epidemiologi,” imbuhnya.
Tak hanya itu, disiplin masyarakat juga dinilai berperan dalam pelaksanaan PPKM mikro. Dengan disiplin, maka kegiatan 3T yang dilakukan juga bisa maksimal.
“Sehingga penularan dapat ditekan sekecil mungkin, demikian pula dengan kasus kematian dapat diturunkan,” tegas Muhadjir.
Selain masyarakat, Muhadjir juga menyoroti peranan media massa yang tak kalah pentingnya dalam penanganan Covid-19. Media juga merupakan salah satu unsur pentahelix yang digandeng pemerintah untuk menyampaikan informasi yang benar, edukasi dan promosi protokol kesehatan, serta menginformasikan temuan-temuan baru terkait penanganan Covid-19.
“Media juga dapat membantu membangun solidaritas, kekompakan dan keselarasan kerjasama berbagai komponen masyarakat, selain dapat membantu dalam meluruskan informasi salah (hoaks) yang melanda,” pungkasnya.