Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tokoh Muda Nasional Gabby Mayang Sari Tekankan Inklusi Anak Lapas dalam Ketahanan Nasional
Gabby Mayang Sari, tokoh muda nasional dan Ketua Umum WIBER, terpilih sebagai peserta Program PPNK Angkatan 219 Lemhannas RI.

Tokoh Muda Nasional Gabby Mayang Sari Tekankan Inklusi Anak Lapas dalam Ketahanan Nasional



Beritabaru.co, Jakarta — Gabby Mayang Sari, tokoh muda nasional asal Lampung yang juga dikenal sebagai pendiri sekaligus Ketua Umum Wadah Indonesia Berbagi (WIBER), resmi menjadi salah satu peserta terpilih dalam Program Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (PPNK) Angkatan ke-219 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI).

Program strategis nasional yang berlangsung pada 11–17 Juni 2025 ini dirancang untuk membekali para pemimpin muda dari berbagai sektor dengan pemahaman mendalam mengenai empat konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Gabby mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan mengikuti program bersama ratusan peserta pilihan dari seluruh penjuru Indonesia. Baginya, program ini bukan hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga membawa dampak transformatif secara personal dan kolektif.

“Ini bukan sekadar pendidikan nilai kebangsaan, tetapi pengalaman total yang menyadarkan kami bahwa tantangan bangsa harus dijawab dengan kolaborasi antarsektor dan keberpihakan kepada kelompok yang termarjinalkan,” ujar Gabby, kepada wartawan di Jakarta, Minggu (22/06/2025).

Sebagai Ketua Umum WIBER, Gabby memanfaatkan forum-forum strategis dalam program ini untuk mengangkat isu Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas). Menurutnya, kesadaran publik terhadap keberadaan dan masa depan Andikpas masih sangat rendah.

“Kesadaran publik terhadap keberadaan dan nasib Anak Didik Lapas masih sangat minim. Masyarakat sering hanya melihat sisi pelanggaran hukum, tanpa mempertimbangkan bahwa mereka adalah anak-anak yang sedang bertumbuh dan butuh dukungan untuk berubah,” jelas Gabby.

WIBER sendiri telah aktif dalam sejumlah program pemberdayaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), mencakup pendampingan psikososial, pelatihan keterampilan, serta program literasi Pancasila dan pembinaan spiritual yang inklusif. Karena itu, Gabby menegaskan bahwa nilai-nilai kebangsaan harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak yang sedang dalam proses pembinaan di dalam sistem pemasyarakatan.

“Setelah mengikuti program Lemhannas ini, saya makin yakin bahwa inklusi sosial adalah bagian dari ketahanan nasional. Anak Didik Lapas adalah bagian dari bangsa ini. Bila kita ingin membangun masa depan Indonesia yang berkarakter, mereka tidak boleh ditinggalkan,” tegasnya.

Sebagai alumni PPKN Lemhannas, Gabby berkomitmen untuk mengintegrasikan empat konsensus dasar tersebut ke dalam setiap gerak organisasi yang ia pimpin. Ia menekankan bahwa nilai Pancasila harus diwujudkan dalam kerja nyata, terutama dalam menjawab persoalan kemanusiaan dan keadilan sosial.

“Salah satu diantaranya adalah saya ingin nilai Pancasila diwujudkan dalam pendekatan kemanusiaan dan keadilan sosial kepada kelompok yang terpinggirkan,” ulasnya.

Lebih lanjut, Gabby menambahkan bahwa nilai UUD 1945 dapat menjadi dasar dalam memperjuangkan hak-hak anak dan kelompok rentan, termasuk hak atas pendidikan dan pengembangan diri bagi Andikpas. Semangat NKRI pun menurutnya dapat diwujudkan melalui kolaborasi lintas daerah dan komunitas di wilayah terpencil maupun perbatasan. Sementara prinsip Bhinneka Tunggal Ika menjadi fondasi untuk membangun sinergi lintas agama, budaya, dan kelompok sosial dalam seluruh program pemberdayaan.

“Nilai kebangsaan tidak boleh berhenti sebagai wacana, harus menjadi panduan konkret dalam kerja sosial, termasuk dalam mendampingi anak-anak di Lapas yang sesungguhnya juga anak-anak bangsa yang sedang mencari harapan baru,” tutup Gabby.