Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kemenag Gelar Peaceful Muharam 1447 H: Rangkaian Acara Religius, Inklusif, dan Ramah Lingkungan
Kementerian Agama akan menggelar acara “Peaceful Muharam 1447 Hijriah” dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H.

Kemenag Gelar Peaceful Muharam 1447 H: Rangkaian Acara Religius, Inklusif, dan Ramah Lingkungan



Berita Baru, Jakarta – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Kementerian Agama (Kemenag) menginisiasi serangkaian kegiatan bertajuk Peaceful Muharam, yang mengusung semangat religiusitas, inklusivitas sosial, serta kepedulian terhadap lingkungan. Rangkaian acara yang berlangsung sejak 22 Juni hingga 16 Juli 2025 ini mengusung tema besar: “Damai Bersama Manusia dan Alam”.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, menyampaikan bahwa pembukaan kegiatan akan diawali pada Minggu, 22 Juni 2025, melalui Car Free Day Syiar Muharam di Jakarta. Sekitar 1.500 peserta dari kalangan penyuluh agama, majelis taklim, Kantor Urusan Agama (KUA) se-Jabodetabek, serta berbagai mitra akan terlibat dalam kegiatan ini.

“Nantinya, Menteri Agama juga akan menyerahkan 300 bibit pohon hasil kolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup,” ujar Abu dalam konferensi pers Peaceful Muharam 1447 H yang digelar pada Jumat (20/6/2025) di Jakarta, dan dihadiri puluhan awak media.

Rangkaian acara akan terus berlanjut pada Senin, 23 Juni 2025, melalui kegiatan Ngaji Budaya: Tradisi Muharam Nusantara di Auditorium HM. Rasjidi. Kegiatan ini menampilkan konser seni dan refleksi budaya oleh Ki Ageng Ganjur dengan tema Ekoteologi dalam Perspektif Kearifan Lokal.

Pada Selasa, 24 Juni 2025, Kemenag akan meluncurkan program 1.000 Masjid Inklusif yang diawali dengan seminar Masjid Ramah Difabel dan Lansia. Program ini bertujuan menjadikan masjid sebagai ruang ibadah yang nyaman dan setara bagi seluruh lapisan masyarakat.

Puncak peringatan Tahun Baru Islam dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 26 Juni 2025. Kegiatan ini akan digelar secara serentak di Masjid Istiqlal Jakarta dan masjid-masjid besar di berbagai daerah, dengan agenda seperti Sema’an Qur’an, Haflah Qira’ah Sab’ah, refleksi akhir tahun, dan doa bersama.

Kegiatan juga menyasar generasi muda melalui Peaceful Muharam bersama Gen Z, yang akan berlangsung pada Jumat, 27 Juni 2025, di Masjid Istiqlal. Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif seperti Angelina Sondakh, Ustaz Koh Dennis Liem, dan Gus Romzy Ahmad dalam sesi talkshow dan pengajian.

Keesokan harinya, Sabtu, 28 Juni 2025, Masjid Istiqlal akan menjadi lokasi pelaksanaan Nikah Massal Gratis untuk 100 pasangan dari wilayah Jabodetabek. Prosesi akan dipimpin oleh 100 penghulu, dan para pasangan akan menerima mahar, mushaf Al-Qur’an, paket suvenir, serta dukungan fasilitas dari Kemenag.

Kemenag juga menjadwalkan program FOREMOST (Family Orientation on The Mosque’s Site) pada Kamis, 3 Juli 2025, di Auditorium HM. Rasjidi. Program ini merupakan pembinaan keluarga berbasis masjid yang ditujukan untuk memperkuat peran masjid dalam membina ketahanan keluarga.

“Sebanyak 300 peserta Sarasehan Nasional Kemasjidan akan mengikuti bimbingan keluarga, konsultasi keluarga, serta pengajian kitab-kitab membangun keluarga sakinah. Kegiatan ini juga akan menggerakkan operasionalisasi kolaborasi BKM dan BP4 dari pusat hingga daerah,” papar Abu.

Selanjutnya, pada Jumat, 4 Juli 2025, akan diselenggarakan Lebaran Yatim dan Difabel, disusul oleh Gerakan Sadar Pencatatan Nikah (Gas Nikah) yang berlangsung pada Minggu, 6 Juli 2025, di area Car Free Day dan Auditorium HM Rasjidi.

“Melalui Gas Nikah, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencatatan perkawinan dan pencegahan perkawinan anak,” jelas Abu.

Sebagai penutup rangkaian, Kemenag akan menggelar konferensi internasional Islamic Eco-theology for the Future of the Earth (ICIEFE) pada 14–16 Juli 2025. Forum ini ditargetkan menghasilkan buku panduan ekoteologi Islam serta policy brief yang akan menjadi acuan bagi para pengambil kebijakan.

“Kemenag ingin terus menjadi institusi yang adaptif, responsif, dan peduli terhadap keberagaman serta lingkungan hidup. Peaceful Muharam adalah ikhtiar kami menuju masyarakat yang religius dan berkeadilan,” tutup Abu.