Beritabaru.co
Dapatkan aplikasi di Play Store
Advertisement SASTRA
Menziarahi Waktu(Cerpen, Endri Maeda) Manisku, kita telah berhasil membangun sebuah musium sejarah yang menyimpang banyak
Menjamu WaktuPuisi, Hendri Krisdiyanto Suatu Pagi Tak ada yang mampu menerka peristiwaSegalanya mengalir, Seperti air beriak
Mahar Pohon-PohonCerpen, Daruz Armedian Seandainya, kekasihku, kau ingin menikahiku dan aku meminta mahar perkawinan itu
Bersua Juang sepasang tak lekang tiada membeda pandang melangkah genap ganjil bersua juangdegap-degup menghirup tiada
Puisi-puisi Fian Jampong(Puisi, Fian Jampong) Perihal Mencintai Berbahagialah kau yang kucintai dengan kekuranganSebab dari situ kau
“Kalau kalian takut neraka, mestinya tak perlu mengharapkan surga! Kalian menyembah Tuhan atas nama ketakutan!“
Kota Suatu Malam (Puisi, Zen KR. Halil) Karena Aku Menulis Puisi Aku bisa merdeka merajutDan
Pada Warna Malam Aku Mengenangmu(Puisi, Hendry Krisdiyanto) Cara Mengenang Dalam ingatan terdapat sebuah kisahDi luar
Cerpen – Gawai nir kabel besutan negeri Tirai Bambu di saku jubahnya bervibrasi puluhan notifikasi.
Raraha Pekaklah mega bunyi berdebuJatuhkan molek dan kokoh pertiwiLedak tangis merinai hingga selasar negeriBerdulang duka