Beritabaru.co
Dapatkan aplikasi di Play Store
Advertisement SASTRA
Mari Kita Akhiri (Cerpen: Khumairah) Di atas kertas putih itu, tertulis tiga kata yang menjadi
Berteduh di Bawah Tuhan(Puisi : Puisi Fiezu) Alarm Pengingat riuh alarm jam tujuh pagipanik berlari
Simfoni Kehidupan (Puisi : M. Hidayat) Si Buruk Rupa Orang berkata ia “berwajah buruk”Bertopeng simulakraDihujat, dihunjam kata-kata
Yang Pergi Adalah Waktu Setiap saat ia mampu menjelmaBeribu-ribu wujudTetapi, apakah arti semua ituDibanding satu
Perang dan KesedihanCerpen: Daruz Armedian Apa yang akan kau lakukan jika kelahiranmu di dunia hanya
Lelaki Pengais Sisa-Sisa Usia(Puisi : Raa Claudia) Seorang Pemuda dan Kekasihnya yang Setia Kalau orang-orang
Di Keramaian yang Sial(Cerpen, Endri Maeda) “Manisku, terbuat dari apakah penderitaan itu?” “Terbuat dari kebahagiaan
Petuah Kiai Sepuh(Cerpen, Muhtadi.ZL) Setiap pulang dari dhalem Kiai Sepuh, wajah Rakmin selalu tampak murung.
Catatan Seorang Anak Kita selalu dipisahkanoleh kepergian-kepergiankata-kata yang tertahantiap kali kuberpamitmencium keriput tangandari mereka aku
Ingatan di Puhsarang(Puisi, Aditya Ardi N) Nyekar di pekuburan orang ramai berdesakan menjumpai orang-orang mati dengan