Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kadin Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif di Tahun 2023

Kadin Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif di Tahun 2023



Berita Baru, Jakarta – Ditengah gejolak ekonomi global, ekonomi Indonesia mampu tumbuh tinggi di angka 5,72 persen di kuartal 3-2022. Oleh sebab itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid menyampaikan apresiasi terhadap Presiden Jokowi atas usahanya menjaga kondisi ekonomi nasional, meskipun negara-negara lain mengalami inflasi yang rata-rata menembus angka 10 persen.

Arsjad menyebut, meski perekonomian 2023 akan mengalami kemunduran, ia optimistis pemerintah akan tetap menjaga pemulihan di Tanah Air. Ia juga mengangkat pentingnya mengedepankan ekonomi hijau untuk tahun depan.

“Prestasi ini harus kita jaga dan kawal bersama-sama, Kadin dan para pelaku usaha siap untuk bekerja sama mendukung pemerintah untuk terus memperkuat perekonomian negara dengan semangat inklusif kolaboratif dan progresif atau atau hijau dalam menghadapi segala tantangan yang akan kita hadapi ke depannya,” kata Arsjad pada Rapimnas Kadin 2022 di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (2/12).

Ia berpesan kepada seluruh anggota Kadin untuk mengedapankan strategi ekonomi yang forward looking. Tidak hanya itu, Ketua Kadin tersebut menyebut ke depannya Kadin akan bergerak dengan prinsip-prinsip berkelanjutan.

“Kita harus menerapkan juga prinsip2 pembangunan berkelanjutan atau sustainable development untuk memastikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat Indonesia, tidak hanya generasi saat ini. Tapi juga bagi anak cucu kita di masa depan,” tuturnya.

Arsjad menyampaikan harapannya Rapimnas ini dapat menjadi kesempatan merancang program kerja tahun 2023 yang sesuai dengan program pemerintah, salah satunya mengusung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam program kerja Kadin.

“Rapimnas ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan kadin setahun ke belakang dan merancang program kerja tahun 2023 yang selaras dengan strategi dan prioritas pembangunan nasional. KADIN mengusung tema, Kadin kuat, UMKM kuat, ekonomi daerah dan nasional kuat, Indonesia maju,” tuturnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa saat ini Indonesia memperoleh kepercayaan sekaligus berada pada puncak kepemimpinan global, utamanya di sisi ekonomi.

“Kita enggak sadar bahwa kita sedang berada pada kepemimpinan puncak global di sisi ekonomi. Trust-nya itu kita baru saja dapat, ini jangan dilewatkan,” ujarnya, saat membuka Rapimnas Kadin 2022.

Kepala Negara pun mendorong Kadin untuk memanfaatkan kesempatan tersebut dengan merumuskan peta jalan di berbagai bidang, mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga industri.

“Saya senang kalau Kadin nanti merumuskan roadmap SDM, roadmap industri tekstil, roadmap industri logam, roadmap semuanya ada peta jalannya, sehingga jelas kita akan menuju ke mana, jelas visi kita akan ke mana,” ujarnya.

Peta jalan tersebut, imbuh Presiden, juga akan membantu menarik serta menggerakkan ekonomi dalam negeri.

“Ini akan menjadi sebuah lokomotif besar yang bisa menarik pengusaha daerah, menarik UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah], semuanya akan ketarik kalau ini jadi. Dan, yang paling penting menciptakan nilai tambah,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Presiden juga mengajak Kadin untuk membangun optimisme di tengah ketidakpastian perekonomian global. 

Presiden pun mengutip pernyataan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva yang menyampaikan bahwa Indonesia adalah titik terang di tengah kesuraman ekonomi global.

“Di tengah kesuraman ekonomi global, Indonesia adalah titik terangnya, dia  [Kristalina Georgieva] ngomong seperti itu. Apa alasannya dia berbicara seperti itu? Karena dia baca angka-angka,” ujar Presiden.

Presiden menyebutkan, inflasi Indonesia yang terjaga pada level 5,7 persen di saat rata-rata inflasi dunia mencapai 10-12 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga menunjukkan tren positif dan mampu tumbuh 5,72 persen pada kuartal III-2022, berada di atas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3,2 persen pada tahun 2022.

“Purchasing Managers’ Index kita juga pada level yang ekspansif. Semua negara terkontraksi, rata-rata dunia sudah di bawah 50. Kita angka terakhir yang saya tahu 51,8 masih di atas 50 persen,” ungkapnya.

Kemudian, neraca perdagangan Indonesia juga berhasil mencatatkan surplus selama 30 bulan berturut-turut atau sejak Mei 2020.

“Sekali lagi, kenapa kita tidak optimis kalau angka-angkanya menunjukkan seperti ini? Harus optimistis. Jangan sampai ada yang menyampaikan pesimisme. Baca angka-angka tadi, harus optimistis,” pungkasnya.