Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gubernur NTT
Ilustrasi masuk sekolah siswa SMA (Foto: Istimewa)

Gubernur NTT Wajibkan Siswa SMA Masuk Sekolah Pukul 05.00 WITA



Berita Baru, Jakarta – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mewajibkan jam masuk sekolah tingkat SMA dan sederajat di Kupang dimajukan menjadi pukul 05.00 WITA.

Menurut Viktor, anak harus dibiasakan bangun pukul 04.00 WITA. Victor menghitung estimasi persiapan selama setengah jam, dan setengah jam berikutnya waktu berangkat sekolah.

“Salah satu pertimbangan menerapkan kebijakan itu yakni rata-rata anak SMA paling malam tidur pukul 22.00 WITA, sehingga menurutnya enam jam waktu tidur sudah cukup,” tutur Viktor.

Ia menyebut budaya masuk sekolah lebih pagi bertujuan untuk mengasah kedisiplinan dan etos kerja para peserta didik. Victor yakin kebijakan baru ini akan terasa berat bagi peserta didik maupun pengajar.

Namun, menurut Viktor, harus ada pengorbanan sebelum melakukan perubahan.

Dia menjelaskan kebijakan itu hanya berlaku untuk SMA 1 dan SMA 6 di Kupang. Tujuannya, untuk mempersiapkan siswa menembus perguruan tinggi negeri (PTN) ternama atau sekolah kedinasan di Indonesia.

Menurutnya, dua sekolah tersebut memiliki kemampuan dan sanggup menerapkan aturan baru dalam mencetak siswa unggulan.

“Pertama SMA 1, siap-siap anak-anak SMA 1 kalau tidak kuat tarik pulang sudah, karena ini jalan terus kecuali saya berhenti September nanti, pasti bisa dibatalkan,” kata Viktor dalam video yang diunggah di akun Instagram @viktorbungtilulaiskodat, Selasa (28/2/2023).

“Kedua SMA 6, dua (sekolah) ini akan berjalan terus (masuk) jam lima pagi,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi menyatakan pemerintah daerah bakal mengerahkan sejumlah angkutan umum sebagai sarana fasilitas peserta didik tingkat SMA seiring dengan diberlakukannya kebijakan tersebut.

“Kami sedang bersurat ke Penjabat Wali Kota Kupang agar kerahkan para bus-bus sekolah maupun angkutan umum untuk mengangkut anak sekolah pada pagi hari,” katanya.

Di sisi lain, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengkritik usulan Viktor yang meminta agar jam masuk sekolah bagi pelajar setingkat SMA menjadi pukul 05.00 WITA.

Sekjen FSGI Heru Purnomo mendesak agar rencana kebijakan itu dibatalkan karena berpotensi membahayakan tumbuh kembang anak.

“Mendorong pemerintah provinsi NTT mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut karena sangat membahayakan tumbuh kembang anak, sebaiknya dibatalkan karena tidak berpihak pada kepentingan terbaik bagi anak,” kata Heru dalam keterangan tertulis, Selasa (28/2/2023).