Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

rabies NTT
(Foto: Antara)

29 Warga NTT Meninggal Akibat Gigitan Anjing Rabies



Berita Baru, Jakarta – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat bahwa sebanyak 29 warga provinsi itu telah meninggal dunia akibat terkena gigitan anjing yang terinfeksi rabies sepanjang tahun 2023. Data menunjukkan bahwa angka kematian tertinggi terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Kepala Disdukcapil NTT, Ruth Laiskodat, mengungkapkan bahwa dari 29 kasus kematian, sebanyak 11 di antaranya terjadi di Kabupaten TTS. Di Pulau Timor, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menempati peringkat kedua dengan dua kasus meninggal dunia.

Ruth juga melaporkan bahwa selama tahun 2023, terdapat 17.860 kasus gigitan anjing terhadap manusia di NTT. Penyebab utama kematian adalah karena korban terlambat mendapatkan perawatan kesehatan.

“Penyebab utama kematian akibat gigitan anjing di NTT kebanyakan karena korban terlambat mendatangi fasilitas kesehatan untuk diobati atau bahkan tidak mendatangi pelayanan kesehatan. Dan, itu yang menjadi penyebab utama nyawa para korban tidak bisa diselamatkan,” ungkap Ruth dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (29/11/2023)

Ruth mengingatkan masyarakat untuk tidak menganggap sepele gigitan anjing dan segera mencari pertolongan medis. Selain itu, ia menekankan pentingnya melaporkan kejadian tersebut dan membawa korban ke fasilitas kesehatan.

“Sistem transportasi dan konektivitas yang bisa membikin kemudahan ketika mereka berobat. Ini awal dari investasi besar agar masyarakat Indonesia menjadi sehat,” ujarnya.

Menanggapi isu ini, Ruth mengklarifikasi bahwa stok Vaksin Antirabies (VAR) dan Serum Antirabies (SAR) untuk manusia masih mencukupi, dan pihaknya juga telah menerima bantuan dari Kementerian Kesehatan.

“Kalau SAR yang dipakai sudah 655 fial, kalau VAR yang dipakai 46.046 fial,” terang Ruth.

Namun, ia memperingatkan bahwa jika anjing-anjing pembawa rabies tidak dikendalikan, ketersediaan SAR dan VAR bisa habis. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk bekerjasama dan sadar akan pentingnya vaksinasi terhadap anjing peliharaan.