Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dua Orang Tewas dalam Gelombang Protes Melawan Junta Myanmar
(Foto: BBC)

Dua Orang Tewas dalam Gelombang Protes Melawan Junta Myanmar



Berita Baru, Internasional – Dua orang tewas dalam protes terbaru melawan kudeta militer di Myanmar. Menurut laporan media dan staf medis setempat, polisi menggunakan peluru tajam untuk membubarkan demonstran di Mandalay.

Ratusan orang berkumpul di galangan kapal, kota terbesar kedua Myanmar, untuk melakukan aksi protes. Beberapa terluka akibat tembakan peluru karet.

Myanmar, seperti dilansir dari BBC, Sabtu (20/2), telah mengalami protes selama berminggu-minggu setelah kudeta yang menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Para pengunjuk rasa menuntut pembebasan Suu Kyi dan tahanan lainnya dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Dia menjalani tahanan rumah, dituduh memiliki walkie-talkie ilegal dan melanggar Undang-Undang Bencana Alam negara itu.

Militer menuduh kemenangan telak NLD pada November tahun lalu adalah hasil kecurangan, tapi belum ada bukti yang dapat dihadirkan.

Kekerasan di Mandalay terjadi sehari setelah pedemo wanita menjadi korban kematian pertama dalam rpotes tersebut karena tembakan peluru yang mengenai kepalanya.

Mya Thwe Thwe Khaing, ditembak kepalanya dalam protes melawan junta. Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan luka-lukanya konsisten dengan peluru tajam. Polisi membantah menggunakan kekuatan mematikan.

Myanmar, juga dikenal sebagai Burma, telah lama dianggap sebagai negara paria saat berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas dari tahun 1962 hingga 2011

Liberalisasi bertahap dimulai pada 2010, yang mengarah pada pemilihan bebas pada 2015 dan pelantikan pemerintahan yang dipimpin oleh pemimpin oposisi veteran Aung San Suu Kyi pada tahun berikutnya.

Pada 2017, tentara Myanmar menanggapi serangan terhadap polisi oleh militan Rohingya dengan tindakan keras mematikan. Lebih dari setengah juta Muslim Rohingya melintasi perbatasan ke Bangladesh yang oleh PBB disebut sebagai “contoh buku teks tentang pembersihan etnis”

Aung San Suu Kyi dan pemerintahannya digulingkan dalam kudeta militer pada 1 Februari