Iran Serukan Komunitas Dunia untuk Memaksa Israel Menghancurkan Nukesnya
Berita Baru, Internasional – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengimbau masyarakat internasional untuk menekan Israel agar bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) dan membuang persediaan nuklirnya.
“Komunitas internasional harus memaksa Israel – yang memiliki DNA agresi – untuk segera menyetujui NPT dan menghancurkan persenjataan nuklirnya,” kata Zarif dalam pidato virtualnya pada Jumat (3/10).
“Dan mengingat enam dekade penipuan dan pengembangan senjata nuklir secara diam-diam, mereka harus dipaksa untuk tunduk pada rezim inspeksi paling mengganggu yang diamati oleh anggota NPT yang taat hukum,” tambahnya.
Selama bertahun-tahun, Teheran dan Tel Aviv telah terlibat dalam konflik nuklir satu sama lain. Para pejabat Israel menuduh Republik Islam berusaha membangun persenjataan nuklir untuk menyerang Israel, dan Iran membalas dengan menunjukkan bahwa Negara Yahudi adalah satu-satunya bangsa di Timur Tengah yang sebenarnya sudah memiliki senjata nuklir.
Menuduh AS sebagai satu-satunya pelaku serangan nuklir dunia yang memberikan dukungan kepada Israel, Zarif mengkhawatirkan dugaan ancaman Tel Aviv untuk menggunakan senjata nuklir terhadap negara lain.
Zarif juga mengecam Washington atas upayanya untuk membuat bom nuklir baru dan menurunkan ambang batas penggunaannya. Ia menyebut pemerintahan Trump telah merusak NPT dengan keputusannya menarik diri dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah dengan Rusia, dan kesepakatan nuklir Iran.
Menurut para pejabat Iran, Israel dan Amerika Serikat merupakan dua hambatan utama bagi persenjataan Timur Tengah. Teheran membongkar stok senjata kimianya sendiri pada pertengahan 1990-an sebelum meratifikasi Konvensi Senjata Kimia pada tahun 1997 (yang telah ditandatangani Israel tetapi belum diratifikasi).
Israel mempertahankan kebijakan ‘ambiguitas nuklir’. Meskipun diperkirakan memiliki cadangan antara 80 dan 400 hulu ledak nuklir yang dapat dikirim oleh pesawat, kapal selam dan rudal balistik antarbenua, Jericho III. Namun Tel Aviv tidak menyangkal atau menegaskan statusnya sebagai tenaga nuklir.
Tel Aviv menuduh Republik Islam mempertahankan program senjata nuklir rahasia, dan menuntut sanksi terhadap Iran atas dugaan pelanggaran kesepakatan nuklir dalam Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga telah berulang kali menekankan bahwa Israel tidak akan membiarkan Teheran mencapai kemampuan senjata nuklir, dan mengatakan bahwa Israel akan terus bertindak secara metodis terhadap upaya Iran untuk menguasai perbatasan.