Israel Lakukan Penyerangan Lagi Melalui Jalur Udara Gaza
Berita Baru, Internasional – Israel kembali melakukan penyerangan terhadap Palestina melalui jalur udara Kota Gaza yang Sabtu (18/6) kemarin. Serangan ini diduga merupakan balasan dari tembakan roket yang dilaporkan berasal dari daerah kantong Palestina yang menargetkan kota Ashkelon di Israel Selatan.
“Beberapa hari yang lalu, sebagai tanggapan atas serangan roket, pesawat (militer Israel) menyerang sejumlah sasaran teror Hamas di Jalur Gaza,” jelas militer Israel kepada media, melansir dari laporan yang disampaikan Middle East Eye, Minggu (19/6).
Sementara itu, kantor berita Palestina Wafa mengingormasikan bahwa pesawat-pesawat tempur Israel sudah menargetkan situs-situs di pusat Gaza dan di Malaka, tenggara Kota Gaza.
Bahkan, drone juga menargetkan lokasi di dekat Beit Lahiya dan Beit Hanoun, di Utara daerah kantong, menghancurkan situs dan menyebabkan kerusakan pada rumah di dekatnya.
Tentara Israel mengatakan bahwa beberapa jam sebelumnya, sirine serangan udara terdengar di Ashkelon setelah sebuah roket ditembakkan dari Jalur Gaza pada Sabtu pagi. Namun sistem pertahanan rudal Iron Dome mencegat roket, kata militer.
Pada Jumat, pasukan Israel membunuh tiga warga Palestina bersenjata dalam serangan oleh tentara di Jenin di Tepi Barat yang diduduki, setelah melepaskan tembakan ke kendaraan yang mereka tumpangi.
Mereka diidentifikasi sebagai Yusef Salah (23 tahun), Baraa Lahluh (24 tahun) dan Laith Abu Srur (24 tahun) yang semuanya dari Jenin, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Delapan orang lagi terluka sedang dalam serangan itu.
Mujahid al-Saadi, seorang jurnalis dari daerah itu mengatakan kepada Middle East Eye bahwa para pejuang Palestina dari kota itu menanggapi serangan itu dengan tembakan, seperti yang terjadi di Jenin dalam beberapa bulan terakhir, yang mengarah ke baku tembak dengan tentara Israel. Itu terjadi dua bulan setelah tiga orang Palestina tewas dalam serangan serupa di Jenin.
Pada Februari, operasi lain yang ditargetkan di Nablus oleh tentara menyebabkan tiga orang tewas saat berada di dalam kendaraan mereka.
Pengamat Palestina mengatakan kembalinya pembunuhan yang ditargetkan Israel, yang jarang terjadi di Tepi Barat yang diduduki sejak Intifada Kedua berkurang pada tahun 2005, adalah tanda meningkatnya agresi Israel.
Lebih dari 65 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat oleh pasukan Israel tahun ini, termasuk 26 di Jenin saja. Termasuk wartawan Shireen Abu Akleh, seorang reporter TV terkemuka Aljazeera, ditembak mati oleh pasukan Israel bulan lalu di Jenin ketika dia sedang meliput salah satu serangan tentara di sana.