Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Warga Sidokumpul Gresik Protes, Akses Jalan Penghubung Pendidikan Anak-anak Mengaji Digembok

Warga Sidokumpul Gresik Protes, Akses Jalan Penghubung Pendidikan Anak-anak Mengaji Digembok



Berita Baru, Gresik – Masyarakat Kampung Baru Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Gresik, Gresik melakukan protes terhadap penutupan pintu jalan alternatif penghubung akses pendidikan anak-anak ngaji di Jalan Bougenville dalam RT 007 RW 006. Jalan berukuran 1 meter itu biasanya dibuat area bermain oleh anak-anak yang berada di himpitan kampung baru yang terdiri dari Jalan Panglima Sudirman Gang 1 RT 6 RW 2 dan Jalan keramat langon RT 3 RW 7 Kelurahan Sidokumpul.

Para warga yang mayoritas ibu-ibu sangat kesal. Pasalnya, sejak ada info kepada warga bahwa pintu akses ke Sekolah dan TPQ, Mushollah itu ditutup.

Suara ‘Ayo Demo’ terlintas dari suara ibu-ibu yang melihat anaknya bermain di sepanjang jalan alternatif itu. Jalan mendaki disertai pegangan itu biasanya dibuat area tertawa bersama saat bermain serurutan anak kecil di area jalan yang sekarang digembok dan di las permanen.

“Tiba-tiba ada angket datang ke rumah  kami, berisi  warga Jalan Bougenville dalam RT 007 RW 006 Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Gresik/Gresik akan menutup selamanya pintu jalan alternatif itu,” kata salah satu warga, Ibu Rhodiyah dengan nada kesal.

Selama pintu itu ditutup, Rodiyah merasa sangat terbebani dengan penutupan akses jalan ini. Pasalnya, dirinya harus berputar saat mengantarkan anaknya ngaji melewati jalan Raya menuju Gang Lebar Jalan Panglima Sudirman, Gresik.

“Belum lagi jalan keluar dari kampung ini sangat sempit, hanya berjarak 1 meter, dan jika biasanya sampai ke lokasi pengajian hanya 5 menit, ini bisa jadi 15 menit sampai 30 menit, itu dengan kami nuntun anak,” keluhnya.

Rhodiyah menceritakan, awal mula pintu itu ditutup sejak informasi Covid-19, yang informasinya hanya ditutup sementara.

“Kasihan anak-anak harus berlari ke Jalan Raya dan harus diawasi dan didampingi untuk ngaji, yang memang ngaji sudah dibuka oleh pihak yayasan,” tambahnya.

Warga lainnya Amrin mengatakan, jalan  alternatif itu juga biasanya dibuat jalan pintas jika ada khoul Sunan Maulana Malik Ibrahim, dan Habib Abu Bakar Assegaf Alun-alun Gresik.

“Kalau ada khoul, pasti lewat disini,” katanya.

Amrin hanya bisa meratapi betapa sedih rasanya melihat anak-anak yang dari 150 KK hanya bisa melihat pintu pagar yang digembok dan mengedor pintu yang terbuat dari besi.

“Buka-buka pak, kami ingin ngaji,” ujar Amrin menirukan anak-anak.

“Akses pendidikan anak sangat diskriminasi, hanya bisa meratapi saja mas,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua RT Jalan Bougenville Dalam RT 007 RW 006 Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Gresik/Gresik Suprijanto saat ditemui lewat pintu pagarnya mengatakan, mayoritas warga yang terdiri dari 41 KK mauoritas minta ditutup sementara karena antisipasi Covid-19.

“Awalnya memang minta tutup sementara, tapi setelah kami buatkan angket, mayoritas warga minta tutup selamanya,” katanya.

Lanjut pak RT, hari ini juga dilakukan rapat bersama Kelurahan, Bhabinkamtibmas, kepolisian dan warga Jalan Bougenville Dalam RT 007 RW 006 Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Gresik/Gresik.

“Hasilnya tetap mengacu pada angket yang telah dilakukan oleh warga per tanggal 20 Juli 2020, yang mayoritas warga ingin ditutup selamanya, dan akan disetorkan kembali ke pihak Kelurahan,” ujarnya.

Pihaknya juga melakukan mediasi dengan guru ngaji setempat untuk antisipasi penularan Covid-19.

“Kami juga menutup dua portal yang terhubung ke Jalan Bougenville Dalam RT 007 RW 006 Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Gresik/Gresik saat pukul 22.00 Wib,” tutupnya.