Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jet Tempur F-16 AS. Foto: TSGT KEVIN J. GRUENWALD, USAF.
Jet Tempur F-16 AS. Foto: TSGT KEVIN J. GRUENWALD, USAF.

Turki Masih Menanti Kiriman Jet Tempur F-16 AS



Berita Baru, Moskow – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Turki sedang menanti persetujuan AS untuk permintaan pasokan pesawat tempur F-16, Rabu (18/1).

Hal itu disampaikan Cavusoglu saat mengunjungi Amerika Serikat (AS) pada Rabu (18/1) dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Para pihak membahas masalah kerja sama bilateral, serta konflik Ukraina.

“Kami juga akan membahas topik penting tentang kerja sama pertahanan bilateral. Secara khusus, permintaan F-16 kami,” kata Cavusoglu pada pertemuan dengan Blinken, dikutip dari Sputnik.

“Dan seperti yang kami katakan sebelumnya, ini tidak hanya untuk Turki tetapi juga penting untuk NATO dan Amerika Serikat, jadi kami mengharapkan persetujuan dalam sejalan dengan kepentingan strategis bersama kami,” tambahnya.

Cavusoglu mencatat, proses aksesi Swedia dan Finlandia ke NATO harus dilanjutkan secara terpisah dari kesepakatan antara Ankara dan Washington tentang pesawat tempur F-16.

Ia juga mengomentari pernyataan Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto bahwa kesepakatan antara AS dan Turki tentang F -16 dapat berkontribusi pada proses aksesi Finlandia ke NATO.

Pada April 2021, AS mengecualikan Turki dari program F-35 setelah Ankara membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan akhir tahun itu bahwa Turki telah menerima tawaran AS untuk membeli jet F-16 sebagai gantinya, satu generasi di belakang F-35.

Kongres AS telah memperdebatkan apakah akan memasukkan pembatasan penjualan jet dalam anggaran pengeluaran pertahanan tahunannya untuk tahun fiskal 2023, sementara Departemen Luar Negeri AS telah berusaha meyakinkan anggota parlemen bahwa kesepakatan itu sejalan dengan kepentingan Washington.

Pada 18 Mei, tiga bulan setelah Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina, Swedia dan Finlandia mengajukan permohonan keanggotaan NATO. Protokol aksesi mereka telah diratifikasi oleh semua anggota NATO kecuali Hungaria dan Turki.