Tanam Raya, Bupati Pamekasan Komitmen Sejahterakan Petani Tembakau
Berita Baru, Pamekasan – Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam bersama Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menggelar tanam raya bibit tembakau di Dusun Tengah, Desa Samatan, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (18/6/2022).
Selain tanam raya tembakau secara simbolis tersebut, juga melakukan penandatanganan petisi Together We Grow : Selamatkan Mata Pencaharian Petani Tembakau.
Tanam raya bibit tembakau tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, diikuti oleh Ketua DPN Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Soeseno, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, Ajib Abdullah.
Petisi dan tanam raya tembakau ini sebagai komitmen bersama memperjuangkan tembakau untuk meningkatkan ekonomi petani serta hasil tembakau tahun 2022 melimpah.
“Agenda petisi dan tanam tembakau kali ini, mari kita kuatkan komitmen dan kolaborasi memajukan tembakau di madura, khususnya Pamekasan. Kita bersyukur masih tetap bisa melaksanakan gelar tanam,” kata Baddrut Tamam, Bupati Pamekasan.
Mas Tamam menambahkan, Pemkab Pamekasan sudah berkomitmen untuk membantu mensejahterakan petani tembakau sebagai bagian dari prioritas pembangunan perekonomian masyarakat petani di desa.
“Kami bantu fasilitasi peralatannya dengan memberikan alat handtraktor dan, kami juga berikan akses penyertaan modal dengan bunga rendah,” tambahnya.
Bupati mengajak kepada semua, untuk bergandengan tangan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dan pabrikan agar hasil hasil dan harga tembakau lebih baik dari sebelumnya.
Menurutnya, Pemkab Pamekasan kini tengah menyusun grand design kawasan industri hasil tembakau (KIHT).
“KIHT adalah bukti nyata komitmen pemerintah menyiapkan fasilitas bagi ekosistem pertembakauan sehingga terwujud kerja sama lintas elemen, instansi dan organisasi agar petani sejahtera,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua APTI Suseno menjelaskan, saat ini, harapan menanam tembakau tidak hanya terhalang dengan kondisi ekonomi yang saat ini masih lemah, namun juga terhalang dari cuaca hujan yang menyebabkan kematian dan keberhasilan tanaman tembakau pada petani.
“Kita para petani harus bersatu menyelamatkan tembakau. Tembakau telah memberikan kontribusi dan sumbangsih yang cukup besar bagi penerimaan negara. Termasuk penyerapan tenaga kerja,” ucap Ketua APTI Soeseno.
Menurutnya, Ada 2.5 juta petani tembakau, 1.5 juta petani cengkeh, dan sekitar 2 juta tenaga kerja manufaktur hingga industri kreatif yang diserap oleh ekosistem pertembakauan.
“Mari kita berjuang agar tembakau nusantara tetap lestari. Kita serukan bahwa petani tembakau di kabupaten ini tetap eksis. Madura sebagai jantung pertembakauan nasional, masih hidup, masih semangat menanam,” ujarnya.
Disisi lain, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Ajib Abdullah menjelaskan, para petani di Pamekasan terus optimis menanam tembakau meski sudah dua kali menanam gagal akibat hujan.
“Mereka yang masih tetap menanam hingga tiga kali, karena petani optimis hujan berhenti pada akhir Juni dan pada Juli di harapkan tidak turun hujan,” terang Ajib.
Ajib menambahkan, Pamekasan sebagai sentra produksi tembakau Jawa Timur yang menyumbang kontribusi tembakau sebesar 60 persen. Sehingga tahun ini hasil tembakau diharapkan melimpah dan petani sejahtera.
“Tahun 2022 kali ini, diperkirakan lahan di Pamekasan yang sudah ditanami seluas 1.400 hektare. Dibandingkan Juni 2021 lalu, karena saat itu cuaca bagus, luas lahan tembakau yang ditanami sebanyak 15.000 hektare. Sementara luas areal tembakau yang tertanam pada 2021 lalu, hampir 24.000 hektare,” tandasnya.