Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Survei: 30,9% Responden Sebut Kondisi Ekonomi Buruk

Survei: 30,9% Responden Sebut Kondisi Ekonomi Buruk



Berita Baru, Jakarta – Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia mendapati bahwa banyak responden yang menilai kondisi ekonomi nasional sedang saat ini buruk atau sangat buruk lebih banyak ketimbang yang menilai baik atau sangat baik.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengurai, berdasarkan hasil survei, 30,9% responden menyebutkan kondisi ekonomi buruk dan 5,3% menyebutkan sangat buruk. Sedangkan yang mengatakan sedang sebesar 41,7%, baik 18,8%, dan sangat baik 2,3%.

“Maka ketika tidak dianalisis mereka yang mengatakan sedang, maka netnya persepsi ekonomi secara nasional itu negatif. Lebih banyak yang mengatakan buruk ketimbang yang mengatakan baik,” kata Burhanuddin saat merilis temuan survei nasional bertajuk “Evaluasi Kondisi Sosial, Politik, Ekonomi, Hukum, dan Peta Elektoral Jelang 2024” secara virtual, Minggu (2/10).

Namun demikian, Burhanuddin menjelaskan apabila dibandingkan dengan survei yang digelar pada awal September, usai kenaikan BBM, responden yang menilai kondisi ekonomi nasional buruk cenderung menurun.

“Meskipun lebih banyak yang mengatakan kondisi ekonomi nasional buruk, kalau kita bandingkan dengan survei setelah kenaikan harga BBM awal September, mereka yang mengatakan buruk cenderung turun, meskipun masih mayoritas. Yang paling kelihatan survei setelah tanggal 3 (September 2022) pasca Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan BBM. Itu yang mengatakan kondisi ekonomi nasional memburuk melonjak ke 51,7%,” sambungnya. 

Menurut Burhanuddin, survei ini dilakukan pada 13 hingga 20 September dan dilakukan dengan tatap muka dengan kriteria sampel antara lain warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun atau yang sudah menikah. Adapun jumlah sampel sebanyak 1.220 orang dengan margin of error lebih kurang 2,9%. Serta, tingkat kepercayaan 95%.