Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Virus Korona Rusia
(Foto: Sputnik / Konstantin Mikhalchevsky)

Rusia Akan Kalahkan Virus Korona Kurang dari 3 Bulan



Berita Baru, Internasional – Rusia memberlakukan serangkaian langkah komprehensif untuk mengatasi pandemi virus korona (COVID-19) dalam beberapa minggu terakhir, di antaranya: memberi aturan pembatasan sosial pada setiap warga, karantina untuk orang yang terinfeksi, dan serangkaian upaya untuk membuat vaksin yang efektif.

Presiden Vladimir Putin telah menyatakan keyakinannya bahwa Rusia akan menghentikan penyebaran COVID-19. Ia juga mengatakan bahwa hal itu hanya masalah waktu dan efektivitas kerja sama antara negara, masyarakat dan bisnis.

“Ketika situasi berubah, itu pasti akan berubah menjadi lebih baik–ini pasti, 100 persen. Pertanyaannya, tentu saja, adalah tentang masalah waktu, dan efektivitas kerja sama kami. Dan semua orang yang menggunakan pelayanan gratis Anda atau produk Anda hari ini, akan tetap menjadi pelanggan Anda,” ujar Putin ketika berbicara pada pertemuan dengan perwakilan komunitas bisnis pada hari Kamis (26/3).

Mengekspresikan kepercayaan terhadap pandemi virus korona di Rusia, Putin mengatakan dia setuju dengan gagasan bahwa Rusia dapat melawan virus dalam waktu kurang dari tiga bulan.

“Rekan kami berharap bahwa kami akan menangani virus korona dalam waktu dua atau tiga bulan. Ini sudah merupakan prognosis yang baik, karena di beberapa negara, dikatakan bahwa perang dengan virus (mereka menyebutnya ‘perang’) akan menjadi yang sangat panjang. Tetapi ketika kita berhasil keluar dari situasi ini, dan kita akan melakukannya, saya berharap ini terjadi bahkan mungkin lebih awal dari yang Anda katakan,” kata Putin, menanggapi pertanyaan seorang pengusaha teknologi tentang kemungkinan dukungan pemerintah Rusia kepada perusahaan di pasar dunia digital.

Selama pertemuan berlangsung, perwakilan bisnis mengusulkan penyederhanaan prosedur untuk sertifikasi barang-barang seperti peralatan disinfektan yang saat ini membutuhkan waktu 3-6 bulan. Putin mengatakan dirinya setuju dengan gagasan itu, dengan mengatakan negara akan melakukan bagiannya untuk mengimplementasikan ini, tetapi menambahkan bahwa langkah pengendalian harus tetap ada untuk memastikan keamanan bagi konsumen.

Pada hari Rabu (25/3), Putin juga membahas dengan pengusaha beberapa langkah ekonomi. Dalam pidatonya kepada negara di hari itu, ia juga menyebutkan langkah-langkah dukungan keuangan untuk bisnis, pembebasan pajak selama enam bulan untuk usaha kecil dan langkah-langkah oleh Bank Sentral untuk mencegah PHK dan kebangkrutan.

Tindakan Anti-COVID-19 Rusia

Rusia telah bergabung dengan negara-negara di seluruh dunia dalam memperkenalkan serangkaian tindakan medis dan ekonomi untuk memerangi penyebaran virus korona. Ini sudah termasuk penerapan pembatasan sosial; karantina untuk orang yang terinfeksi dan orang yang berusia di atas 65 tahun; cuti berbayar selama seminggu untuk pekerja mulai minggu depan; pendanaan untuk mendorong bisnis mengubah sumber daya mereka menjadi produksi peralatan medis; dan tindakan-tindakan lain lain. Ilmuwan Rusia juga telah memulai pengembangan vaksin virus korona potensial setelah mengurutkan genom COVID-19 minggu lalu.

Pada hari Kamis (26/3), Sergei Sobyanin selaku Walikota Moskow menandatangani dekrit yang menutup seluruh layanan restoran kota, bar, kafe dan warung, dengan pengecualian layanan takeout (bungkus) sebagai salah satu tindakan Anti-COVID-19. Semua toko di ibukota kecuali apotek dan mereka yang menjual barang-barang penting juga akan ditutup. Beberapa taman utama juga telah ditutup, dan walikota telah mendesak warga untuk tidak mengunjungi tempat-tempat ibadah.

Rusia saat ini memiliki sekitar 840 kasus virus Korona yang dikonfirmasi. Sebagian besar brada di ibukota, dan 3 orang meninggal. Di samping itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa sejauh ini, tidak ada alasan bagi Rusia untuk melakukan karantina secara tegas, mengingat bahwa Rusia sudah “selangkah lebih maju” dalam perjuangannya melawan virus Korona.


SumberSputnik News