Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan pernyataan pada pertemuan Conference on Disarmament di Jenewa, Swiss pada Senin (27/2/2023). (Foto: kemlu.go.id)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan pernyataan pada pertemuan Conference on Disarmament di Jenewa, Swiss pada Senin (27/2/2023). (Foto: kemlu.go.id)

Retno Marsudi Terbang ke New York, Bahas Situasi Gaza di DK PBB



Berita Baru, Jakarta – Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengumumkan rencananya untuk terbang ke New York, Amerika Serikat, guna menghadiri High Level Debate di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pertemuan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Rabu (29/11/2023).

Dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi I DPR pada Senin (27/11/2023), Retno Marsudi menjelaskan, “Kami sendiri sore nanti akan terbang ke New York untuk menghadiri High Level Debate di Dewan Keamanan PBB.” demikian dikutip dari Antara.

Selain Indonesia, Retno mengungkapkan bahwa sejumlah menteri luar negeri dari negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga akan turut hadir dalam pertemuan tersebut. Dia menyatakan pandangan bahwa diperlukan sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang lebih komprehensif dan kuat.

“Terutama untuk terciptanya sebuah ceasefire (gencatan senjata) yang permanen dan pemberian bantuan yang lancar,” tambahnya.

Menanggapi resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2712 yang dirilis pada 15 November 2023, Retno Marsudi menyatakan bahwa seruan jeda kemanusiaan yang terkandung di dalamnya belum cukup untuk meredam situasi konflik di Gaza, meski dianggap sebagai langkah awal yang baik.

Menlu juga menyoroti pentingnya tekanan internasional yang terus diberikan agar deeskalasi konflik di Gaza dapat segera tercapai. “Dewan Keamanan PBB memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga keamanan dan perdamaian serta memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan,” ungkapnya.

Retno Marsudi menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, sesuai amanat konstitusi yang menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Dia menyampaikan bahwa Indonesia akan memanfaatkan momentum yang ada untuk mencegah lebih banyak korban jiwa dalam konflik di Gaza.

“Dan menggunakan momentum ini sebagai push factor untuk mendorong peace process guna mewujudkan two state solution, serta perdamaian yang langgeng di Palestina sesuai parameter internasional yang telah disepakati,” tegas Retno.

Terakhir, Retno menekankan perlunya Indonesia untuk terus mengawal terwujudnya keadilan dan akuntabilitas, termasuk pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran hukum internasional yang dilakukannya. “Serta reparasi yang setimpal dan dukungan internasional untuk membantu Palestina pulih dan membangun kembali infrastrukturnya,” pungkasnya.