Presiden Jokowi Minta Dukungan Kadin Sukseskan Presidensi G-20
Berita Baru, Bali – Presiden Jokowi menegaskan bahwa Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memiliki peran penting bagi bangsa Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia Tahun 2021, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Jumat (3/12).
Presiden Jokowi mengatakan, kehadirannya dan 10 menteri menunjukkan pentingnya peran Kadin bagi bangsa Indonesia.
10 menteri yang turut hadir tersebut diantaranya, Menko Perekonomian, Menko Marves, Mensesneg, Menkeu, Mendag, Menaker, Menteri Investasi, Menperin, Menkominfo, Menteri KKP.
Secara khusus Presiden meminta dukungan pengusaha tergabung dalam Kadin terkait fokus kebijakan pemerintah sebagai Presidensi G-20, yang telah dimulai sejak 1 Desember 2021.
“Nanti kita akan fokuskan di G-20 ini adalah satu, urusan arsitektur kesehatan global, yang kedua mengenai transisi energi menuju energi yang hijau dan berkelanjutan, kemudian yang ketiga mengenai digitalisasi,” ujarnya.
Menurut Presiden, saat ini bandul ekonomi dunia mulai bergerak ke arah ekonomi hijau. Untuk itu, Indonesia harus segera menyesuaikan.
Dengan bergerak cepat, Presiden Jokowi berharap ketika dunia hanya menerima produk-produk yang dihasilkan energi terbarukan, Indonesia sudah siap.
“Kalau misalnya nanti suatu titik entah dua tahun lagi, entah tiga tahun lagi, atau lima tahun lagi, Eropa misalnya hanya menerima produk-produk hijau yang dihasilkan dari renewable energy dan kita belum siap, bagaimana kita mau mengekspor barang-barang kita?” ujarnya.
“Begitu mereka mulai, negara lain pasti juga akan memulai. Oleh sebab itu, secepatnya kita harus mulai menggeser arah ekonomi kita sesuai dengan yang tadi akan kita bicarakan di G-20,” tambah Presiden Jokowi.
Sementara, lanjutnya, dalam transisi energi Indonesia juga memiliki kekuatan berupa sumber daya alam yang melimpah yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi hijau. Misalnya, potensi hidro dari 4.400 sungai yang dimiliki negara Indonesia.
Presiden memberikan contoh, Sungai Mamberamo di Papua yang memiliki potensi menghasilkan listrik 24 ribu megawatt dan Sungai Kayan di Kalimantan Utara yang bisa menghasilkan antara 11 sampai 13 ribu megawatt.
“Baru dua sungai, kita memiliki, sekali lagi, 4.400 sungai. Geotermal belum diapa-apakan. Kekuatan kita 29 ribu yang baru sekarang ini baru terpakai kira-kira 2 ribuan, 10 persen belum ada,”
Presiden melihat potensi itu merupakan kesempatan yang dimiliki Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara yang selama ini tidak disadari.
“Inilah saya kira kesempatan-kesempatan yang kita miliki sehingga dalam rangka kompetisi bersaing dengan negara-negara lain kita memiliki kekuatan-kekuatan itu yang lama tidak kita sadari,” ungkapnya.
Atas dasar itu, Presiden Jokowi meminta Kadin dalam Rapimnasnya mendetailkan lagi, terutama yang berkaitan dengan reformasi ekonomi, reformasi struktural, dan pendampingan UMKM, serta transformasi ekonomi.
Sebagai kepala negara, ia ingin agar kebutuhan dan keinginan pelaku ekonomi di lapangan bisa sejalan dengan kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah.
“Tadi, saya sampaikan juga mendetailkan lagi transformasi ekonomi kita menuju tadi green economy, green energy, green tourism, blue economy detailnya seperti apa menurut para pelaku. Yang dibutuhkan apa menurut pelaku dan keinginan-keinginannya seperti apa sehingga akan ketemu nanti,” tuturnya.
“Ini ada kebijakan, ini ada implementasi pelaksanaan. Kalau dipertemukan akan menjadi sebuah kekuatan yang besar,” imbuh Presiden Jokowi.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, mengapresiasi kehadiran Presiden Jokowi beserta jajaran menterinya dalam Rapimnas Kadin.
Kadin juga mengapresiasi kerja keras Presiden dan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 dan menyatakan siap mendukung langkah pemerintah dalam memajukan ekonomi nasional.