Potret Pendidikan Pesantren di Lampung Timur di Tengah Pendemi Covid-19
Berita Baru, Lampung Timur – Meski belum ada kasus pasien yang positif terpapar Covid-19, Pemkab Lampung Timur telah menerapkan kewaspadaan dengan memberlakukan Social Distancing dan isolasi mandiri bagi warga yang pulang dari luar daerah. Hal ini tentu dampaknya sangat dirasakan masyarakat, tidak terkecuali di sektor pendidikan Pondok Pesantren di Desa Sumbergede, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur.
Terhitung sejak tanggal 17 Maret 2020 lalu, kegiatan belajar mengajar di 10 Pondok Pesantren di Desa Sumbergede dan sekitarnya telah diliburkan. Santri-santri pun di pulangkan.
Ahmad Abroza, Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Darul Ulum, Desa Sumbergede, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur, mengatakan, pesantren beserta yayasannya mulai meliburkan kegiatan belajar mengajar pada 25 Maret 2020 sampai waktu yang tidak ditentukan. Tetapi kegiatan ngaji kilatan di pesantren selama bulan ramadhan tetap ada.
“Sebenarnya pihak yayasan akan kembali melakukan KBM pada 15 April 2020, namun disarankan untuk tidak melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) oleh pihak aparatur desa. Tetapi ada beberapa santri yang masih tinggal di pesantren, adapun ngaji kilatan dilakukan secara online, namun tidak maksimal dikarenakan terkendala sinyal sehingga mengaji terputus-putus, mayoritas santri berada di daerah terpencil, bahkan ada sebagian santri tidak mempunyai smartphone sehingga kilatan diniyah online hanya diikuti 30% dari seluruh jumlah santri, alhasil kegiatan tersebut hanya bertahan sampai tanggal 15 Ramadhan,” beber Pria yang akrab dengan sapaan Gus Roza itu.
Dampak pandemi Covid-19 ini, lanjut Gus Roza, juga berdampak pada bisyaroh tenaga pengajar di lingkungan yayasan.
“Yayasan belum bisa membayar full sepenuhnya bisyaroh,” keluhnya.
Di Perguruan tinggi STIS (sekolah tinggi ilmu syariah) Darul Ulum. Gus Roza menuturkan, kegiatan di kampus hanya tinggal KBM Daring, para dosen memberi tugas makalah kepada mahasiswa yang dikumpulkan via email setiap minggunya.
“Pandemi ini juga membatalkan seluruh agenda kampus yang akan datang seperti seminar proposal dan lain-lain,” imbuhnya.
Hal yang sama juga disampaikan Muhammad Nada Hudaya, pengurus Yayasan Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur’an Miftahul Jannah, ia mengungkapkan, kegiatan di pesantrennya telah diliburkan sejak 1 April 2020.
”Kami telah meliburkan semua KBM di pesantren dan pendidikan formal TK, MI, SMP dan SMA. Namun ada beberapa yang masih tinggal teruntuk satri atau pengurus yang berada jauh diluar daerah dan tetap melakukan KBM di pondok,” tandasnya.
Untuk diketahui, Provinsi Lampung memiliki 15 Kabupaten Kota, dan hanya Kabupaten Lampung Timur yang belum satupun penduduknya terpapar positif Covid-19.
Sehingga, warga di Kecamatan Sumbergede, Lampung Timur masih melakukan aktivitas seperti biasa, seperti kegiatan di pasar dan jama’ah sholat jum’at serta tarawih berjamaah di sebagian masjid mushola, namun tetap dengan Social Distancing.
Kalau bisa jangan gunakan kata “belum ada yang terkena” tapi gunakan kata “tidak”, sebuah perkataan juga menjadi harapan yang sangat besar bagi pembaca.