Perum Bulog Jamin Stok Beras Tetap Aman Selama PPKM Darurat
Berita Baru, Jakarta – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog tegas menjamin pasokan beras yang dikuasai dalam jumlah aman selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM Darurat) yang akan dimulai pada hari ini, Sabtu, 3 Juli 2021.
Bulog juga memastikan mampu menghadapi kebutuhan lonjakan beras yang tak terduga sekaligus meminta seluruh jajaran Bulog mewaspadai lonjakan tersebut, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait akan kebutuhan beras.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok beras dan kebutuhan pangan lainnya yang menjadi tanggung jawab Bulog untuk bisa selalu tersedia di masyarakat.
“Tidak ada masalah, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan. Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut,” kata Awaludin dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/7/2021).
Awaludin menyebutkan, pihaknya sendiri memastikan seluruh jaringan yang bekerjasama dengan Perum Bulog sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal, baik secara online maupun offline, juga outlet-outlet milik Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada.
“Bulog sendiri juga sudah memiliki sistem penjualan secara online yaitu ipanganan.com yang akan memberikan kemudahan dan kecepatan dalam pembelian kebutuhan pangan yang dibutuhkan masyarakat,” ujar Awaludin.
“Kebutuhan Pangan yang dibeli melalui ipanganan.com akan diantar langsung ke rumah pembeli sehingga akan mempercepat dan memastikan pendistribusian beras langsung diterima oleh masyarakat,” sambung Awaludin.
Adapun hingga saat ini jumlah stok beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia sebanyak 1,4 juta ton, ini merupakan batas aman sesuai penugasan pemerintah yaitu sebanyak 1–1,5 juta ton.
“Untuk pendistribusian juga tidak ada masalah, karena Bulog termasuk cakupan sektor kritikal industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari jadi karyawan kami diperbolehkan bekerja dalam jumlah 100 persen dengan protokol kesehatan,” pungkas Awaludin.